Show simple item record

dc.contributor.advisorSudiatso, Sugeng
dc.contributor.authorTriadi, Dedi
dc.date.accessioned2024-04-04T02:32:05Z
dc.date.available2024-04-04T02:32:05Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145303
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mencari varietas yang dapat beradaptasi pada daerah lahan kering iklim basah dan memiliki kadar nira tinggi serta didapatkan jarak tanam yang optimal. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Leuwikopo Darmaga Bogor, mulai bulan Desember 1998 sampai dengan Maret 1999. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi. Faktor jarak tanam merupakan petak utama, terdiri dari dua taraf. Jarak tanam satu (J1) menggunakan ukuran 80 cm x 15 cm dan jarak tanam dua (J2) menggunakan ukuran 100 cm x 15 cm. Faktor varietas (V) merupakan anak petak, terdiri dari varietas Rio (V1), varietas Wray (V2) dan varietas Keller (V3). Dalam penelitian ini terdapat 6 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan. Peubah yang diamati yaitu persentase tumbuh, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan per rumpun, waktu berbunga, jumlah ruas, panjang ruas, diameter batang, panjang batang, jumlah batang penen per hektar, bobot batang panen per hektar, kandungan sukrosa batang, dugaan hasil sukrosa dan hasil biji kering per hektar. Perlakuan jarak tanam tidak nyata mempengaruhi peubah-peubah pada fase vegetatif dan fase generatif, kecuali untuk peubah kandungan sukrosa batang. Kandungan sukrosa batang nyata dipengaruhi oleh perlakuan jarak tanam. Perlakuan jarak tanam 80 cm x 15 cm menghasilkan kandungan sukrosa batang yang lebih tinggi (11.889 %) dibandingkan pada perlakuan jarak tanam 100 cm x 15 cm (8.833%). Varietas Keller nyata lebih tinggi (45.227 cm) dibandingkan dengan varietas Wray (35.640 cm), tetapi tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman varietas Rio (40.510 cm) pada umur 4 MST. Pada umur 6 MST varietas Rio nyata menghasilkan jumlah daun yang lebih banyak (8.467) dibandingkan dengan varietas Wray (7.200), tetapi tidak berbeda nyata dengan varietas Keller (7.700). Waktu berbunga tanaman sorgum manis di daerah Bogor yang beriklim basah (A) lebih lambat dibandingkan dengan daerah NTT/NTB yang beriklim kering (E). Untuk daerah Bogor yang beriklim basah varietas Keller nyata lebih cepat berbunga (80.833 hari) dibandingkan varietas Rio (87.833 hari). Di daerah NTT/NTB sendiri tanaman sorgum pada umur 80-90 hari setelah tanam, varietas Rio, Wray dan Keller sudah dapat dipanen bijinya. Varietas Rio memberikan hasil biji kering per hektar yang tertinggi (5.215 ton) diikuti oleh varietas Keller (4.088 ton) dan varietas Wray (3.000 ton)….id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.subject.ddcWheatid
dc.titleUji adaptasi tiga varietas sorgum manis (Sorghun bicolor (L) Moench) di lahan kering iklim basah pada dua jarak tanamid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record