Analisis keunggulan komparatif dan kemungkinan pengembangan ekspor terong beku ke Jepang
Abstract
Jepang adalah salah satu negara tujuan utama ekspor komoditi Indonesia. Di pasar Jepang, Indonesia dewasa ini merupakan negara pemasok komoditi pangan terbesar kedelapan setelah Amerika Serikat, China, Taiwan, Australia, Thailand, Kanada dan Korea Selatan. Peluang Indonesia untuk meningkatkan pangsanya di pasar ini cukup terbuka, yaitu melalui upaya peningkatan mutu dan menambah jenis komoditi potensial yang dapat ditawarkan di pasar Jepang. Salah satu komoditi potensial tersebut adalah sayuran beku.
Dewasa ini ekspor sayuran beku Indonesia ke pasar Jepang masih didominasi oleh komoditi buncis hijau. Ini ditunjukkan oleh permintaan pasar yang cukup besar, yaitu pada tahun 1993 volume ekspor ke Jepang adalah 149,9 ton dengan nilai ekspor sebesar 18,3 juta Yen, dan pada tahun 1994 volume ekspornya meningkat menjadi 441,1 ton dengan nilai ekspor 70,8 juta Yen. Sementara itu, perkembangan ekspor sayuran beku di luar buncis hijau, terutama terong beku menunjukkan kecenderungan yang meningkat.
Pada tahun 1995, volume ekspor terong beku Indonesia meningkat sebesar 180 persen dibandingkan pada tahun 1994, yang merupakan tahun pertama produksi ekspor oleh CV. KEM FARMS yang bekerja sama dengan PT. HUMPUSS TRADING, yaitu dari 239.140 kilogram menjadi 431.812,7 kilogram terong beku. Peningkatan ini tampaknya erat kaitannya dengan rasa terong beku Indonesia yang lebih gurih dan manis, serta cocok dengan selera konsumen Jepang.
Hubungan kerjasama kelembagaan yang dilakukan oleh PT. HUMPUSS TRADING dan CV. KEM FARMS adalah hubungan kerjasama sewa dan operasional. Secara keseluruhan kerjasama kedua perusahaan untuk memenuhi peluang ekspor terong beku di pasar Jepang berlangsung sangat baik, hal ini terlihat dari jumlah permintaan dan ekspor yang semakin meningkat. Ini menunjukkan sistem kelembagaan pengusahaan ekspor yang dilaksanakan oleh CV. KEM FARMS dan PT. HUMPUSS TRADING mampu memanfaatkan peluang ekspor Indonesia tersebut, walaupun belum maksimal.
Kemampuan ekspor terong beku ini dapat dilihat dari hasil analisis yang menunjukkan bahwa ekspor terong beku memiliki keunggulan komparatif (dengan nilai efisiensi ekonomi sebesar 0,5562) dan secara finansial menguntungkan (dengan nilai efisiensi finansial sebesar 0,5794)…dst