Show simple item record

dc.contributor.advisorSunarminto, Tutut
dc.contributor.advisorBasuni, Sambas
dc.contributor.authorSiregar, Haposan
dc.date.accessioned2024-04-03T07:56:11Z
dc.date.available2024-04-03T07:56:11Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145158
dc.description.abstractHutan rakyat kemenyan (HRK) adalah hutan yang didominasi oleh jenis kemenyan (Styrax sp) dan menghasilkan getah kemenyan melalui proses penyadapan. Pada sebagian masyarakat Tapanuli Utara, pengusahaan HRK merupakan salah satu sumber pendapatan masyarakat. Untuk mempertahankan keberadaan jenis kemenyan (Styrax sp) yang penyebarannya relatif sempit dan untuk meningkatkan kualitas kemenyan maupun produksinya, perlu dilakukan pengelolaan yang lebih intensif dan berasaskan konservasi dengan memperhatikan teknik silvikultur yang tepat serta pola pemanfaatan HRK dan hasilnya secara optimal. Dengan peningkatan upaya-upaya konservasi baik dalam sistem pengelolaannya, peran dan fungsi kelembagaan yang ada, maupun penerapan norma- norma dalam masyarakat yang berkaitan dengan upaya-upaya konservasi dalam pengelolaaan HRK diharapkan pengelolaan maupun pola pemanfaatan HRK dan hasilnya akan mendukung terhadap kelestarian HRK dan produksinya yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Penelitian ini bertujuan: 1). mengetahui sistem pengelolan HRK dengan pelaksanaan upaya- upaya konservasi, 2). mengetahui bentuk dan jenis kelembagaan yang ada serta peranannya dalam pengembangan usahatani kemenyan, 3). mengetahui norma-norma dalam masyarakat yang ada kaitannya dengan upaya konservasi dan pengelolaan HRK, 4). mengetahui pola pemanfaatan HRK dan hasilnya (dari segi ekonomi dan ekologi) serta dampaknya terhadap kelestarian HRK. Penelitian ini dilakukan di Desa Simasom, Kecamatan Pahae julu, Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Sumatera utara mulai tanggal 23 April - 23 Juni 1998. Data yang diambil adalah data primer yang meliputi kondisi sosial ekonomi masyarakat, potensi HRK, upaya-upaya konservasi dalam pengelolaan HRK, kelembagaan-kelembagaan yang ada, norma-norma dalam masyarakat yang ada kaitannya dengan upaya-upaya konservasi dalam pengelolaan HRK dan pola pemanfaatan HRK dan hasilnya serta dampak yang ditimbulkan terhadap kelestarian HRK, sedangkan data sekunder meliputi keadaan umum lokasi penelitian, data kependudukan, dan data-data lain yang menunjang penelitian ini. Dengan memperhatikan karakteristik populasi, pengambilan sampel dilakukan secara Stratified Random Sampling berdasarkan luas pemilikan lahan kemenyan. Data tersebut diambil dengan melakukan wawancara (berdasarkan kuesioner), observasi lapangan dan sumber-sumber pustaka. Data PB yang telah dikumpulkan (tabulasi) diolah dan dianalisis secara deskriptif. Un kegiatan Dalam pengelolaan HRK, pembukaan lahan tidak dilakukan dengan pembakaran tapi dengan mangarabi yaitu pembersihan semak-semak atau kayu-kayu kecil tapi pohon-pohon besar...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForest conservationid
dc.subject.ddcPrivate forestryid
dc.titleUpaya-upaya konservasi dalam pengelolaan dan pola pemanfaatan hutan rakyat kemenyan dan hasilnya di Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Sumatera Utara : Studi kasus di Desa Simasom Kecamatan Pahae Juluid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record