| dc.description.abstract | Kebutuhan akan rekreasi di alam terbuka semakin meningkat dan populer saat ini akibat bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri terutama di kota-kota besar yang sibuk dan bising sehingga seringkali menimbulkan rasa jenuh dan jemu sehingga mereka membutuhkan waktu dan tempat untuk melepaskan lelah dengan berekreasi di tempat terbuka yang dapat memberikan kesegaran jasmani dan rohani.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Perum Perhutani menyediakan wana wisata untuk dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat dan salah satunya adalah Wana Wisata Kawah Putih di Ciwidey Jawa Barat yang dikembangkan dan dikelola oleh Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Untuk pengembangan dan pengelolaan Wana Wisata Kawah Putih, modal yang diinvestasikan cukup besar sehingga perlu diketahui apakah kegiatan tersebut dapat menghasilkan keuntungan di kemudian hari. Untuk itu diperlukan analisis investasi yang dapat menjamin kelangsungan usahanya, yaitu dengan melakukan analisis finansial.
Dalam pengembangan usaha wana wisata, pihak Perum Perhutani perlu menyediakan berbagai fasilitas rekreasi untuk memberikan kepuasan kepada pengunjung karena betapapun menariknya potensi suatu kawasan tanpa tersedianya fasilitas yang memadai tidak akan memberikan kepuasan kepada pengunjung dalam menikmati rekreasinya (Direktorat PPA, 1979). Tetapi pembangunan fasilitas yang berlebihan akan mengurangi karakteristik alami suatu kawasan wisata alam, sehingga tidak akan jauh
berbeda dengan kawasan wisata buatan. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka luas maksimum kawasan yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana pariwisata alam dibatasi sebesar 10% dari luas kawasan (Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1994). ... | id |