| dc.description.abstract | Penyu laut saat ini banyak dibuat suvenir, kerajinan dan untuk dikonsumsi. Eksploitasi penyu yang berlebihan serta kerusakan habitat peneluran penyu diberbagai pantai di Indonesia dikhawatirkan akan mengganggu keseimbangan ekosistem di laut dan mengancam kelestarian penyu di alam. Maka diperlukan upaya pengelolaan terhadap habitat penyu dalam skala regional maupun skala internasional.
Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik habitat peneluran penyu lekang dan sistem pengelolaan Pantai Blambangan TN. Alas Purwo sebagai habitat peneluran penyu. Parameter yang diamati adalah komponen fisik dan biotik habitat peneluran penyu lekang.
Panjang pantai TN. Alas Purwo secara keseluruhan ± 130 km pantai, terdiri dari pantai berpasir ± 80 km berpotensi sebagai habitat peneluran penyu dan ± 50 km sisanya merupakan pantai yang berbatu. Jenis penyu yang terdapat di TN. Alas Purwo adalah: penyu lekang (L.olivacea), penyu belimbing (D. coreacea), penyu hijau (C. mydas), dan penyu sisik (E. imbricata).
Penyu lekang memilih pantai yang berombak relatif tenang dengan tipe pasir: pasir berlumpur, pasir besi dan pasir putih, dengan kelerengan pantai yang landai/agak curam (+14°) dan sarang pada umumnya berada di daerah supratidal yang datar. Musim puncak bertelur penyu lekang di TN ALas Purwo pada bulan Mei Juli. Tumbuhan bawah yang tumbuh di pantai adalah jenis rumput grinting (Cynodon arcuatus Prest.) dan rumput lari-lari (Spinifex littoreus), penyebarannya yang luas akan mengurangi lebar pantai efektif peneluran penyu dan dapat mengganggu aktifitas bertelur penyu sehingga populasinya perlu dikendalikan. | id |