Show simple item record

dc.contributor.advisorPrasetyo, Lilik Budi
dc.contributor.advisorTiryana, Tatang
dc.contributor.authorWijaya, I Made Haribhawana
dc.date.accessioned2024-04-03T03:33:45Z
dc.date.available2024-04-03T03:33:45Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145012
dc.description.abstractHutan tropis di Indonesia saat ini mendapat perhatian khusus karena mempunyai peran yang penting dalam mempengaruhi perubahan iklim global. Peningkatan suhu bumi menyebabkan meningkatnya konsentrasi GRK di atmosfer. Salah satu upaya untuk menekan laju pemanasan global adalah mengurangi laju deforestasi dan degradasi hutan. Degradasi lingkungan akibat kegiatan pertambangan telah menyebabkan kerusakan pada struktur vegetasi, keanekaragaman fauna, tanah serta ekosistem yang asli. Salah satu contoh degradasi lingkungan akibat kegiatan pertambangan terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penerapan teknik penggunaan penginderaan jauh telah dilakukan di Indonesia. Namun teknik pengindraan jauh mengalami kendala dalam perekaman khususnya penggunaan data citra optik. Hal ini terkait dengan kondisi geografi Indonesia yang mempunyai dua musim. Sistem penginderaan jauh aktif (RADAR) mempunyai kemampuan dalam perekaman dalam segala cuaca. Salah satu satelit yang membawa sensor RADAR yang diluncurkan pemerintah Jepang adalah satelit ALOS (Advanced Land Observing Sattelite) dengan salah satu sensornya yaitu PALSAR (Phased Array type L-band Synthetic Aperture RADAR). Sensor ini merupakan sensor gelombang mikro aktif yang memiliki keistimewaan dapat menembus lapisan awan tebal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendistribusian biomassa di lahan bekas tambang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan menggunakan citra ALOS PALSAR beresolusi 50 m. Biomassa di lapangan diduga dengan menggunakan model alometrik biomassa dan pendekatan kerapatan jenis pohon. Model penduga biomassa disusun dengan menggunakan analisis regresi antara nilai-nilai biomassa di lapangan dengan nilai-nilai backscatter polarisasi HH dan HV dari citra ALOS PALSAR. Berdasarkan hasil penelitian, penutupan lahan yang ditemukan secara umum terdiri dari hutan tanaman, kebun campuran, perkebunan karet, perkebunan kelapa sawit dan lahan terbuka. Hasil perhitungan biomassa pada plot contoh didapatkan nilai biomassa terendah sebesar 6,59 ton/ha dan tertinggi sebesar 264,62 ton/ha dengan rata-rata biomassa 78, 84 ton/ha. Pada perhitungan nilai backscatter kecenderungan nilai HV lebih rendah dibandingkan nilai HH dengan rata-rata secara berturut-turut sebesar 15,66 dan -8,77. Berdasarkan analisis regresi diperoleh pemilihan model terbaik pada polarisasi HV dengan model pendugaan yaitu Y = X /(0,997 +0,092X) dengan RMSE yaitu 31,50 % serta R²yaitu 57,1% dengan asumsi kedua model telah memenuhi kriteria normalitas dan homogenitas. Luas biomassa berdasarkan model tersebut masing-masing sebesar 48,93% pada kelas rendah, 41,47% pada kelas sedang, dan 9,60% pada kelas tinggi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForestryid
dc.subject.ddcConservation of Forest Resources and Ecotourismid
dc.subject.ddcBangka Belitungid
dc.titlePendugaan Distribusi Spasial Biomassa Di Atas Permukaan Tanah Menggunakan Citra ALOS PALSAR Resolusi 50 M Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Studi Kasus Areal Reklamasi Bekas Tambang)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBiomassid
dc.subject.keywordALOS PALSARid
dc.subject.keywordBackscatterid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record