Show simple item record

dc.contributor.advisorHardjanto
dc.contributor.authorChuriana, Irmasari
dc.date.accessioned2024-04-02T02:07:01Z
dc.date.available2024-04-02T02:07:01Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144653
dc.description.abstractsedikit banyak telah melumpuhkan perekonomian nasional. Perusahaan skala besar dan berbagai bentuk konglomerasi tidak mampu bertahan menghadapi kondisi tersebut. Usaha kecil dan koperasi (USKOP) yang dinilai lebih mampu bertahan diharapkan mampu kembali menggerakkan perekonomian Indonesia. Untuk dapat mewujudkan USKOP yang lebih mandiri dan efisien dalam usahanya, pemerintah memberikan perhatian dalam bentuk berbagai kebijakan pembinaan. Salah satu kebijakan pemerintah tersebut adalah SK Menteri Keuangan RI no. 316/KMK.016/1994 tentang penyisihan 15% laba bersih BUMN untuk pembinaan USKOP. Perum Perhutani sebagai salah satu BUMN bidang kehutanan sejak tahun 1990 telah melaksanakan pembinaan terhadap USKOP yang terdiri dari pembinaan manajerial, teknis produksi dan pemasaran. Pembinaan ini bertujuan untuk menumbuhkan kemandirian USKOP binaan dalam mengembangkan usahanya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui profil USKOP binaan. Perum Perhutani khususnya di KPH Bogor serta untuk mencari alternatif model pembinaan yang tepat untuk diterapkan pada USKOP binaan Perum Perhutani. Penelitian ini dilakukan di KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah metode purposive sampling dengan pengelompokan mitra binaan kedalam dua kelompok besar menurut jenis usahanya yaitu yang berkaitan. dan yang tidak berkaitan dengan bidang kehutanan. Kemudian masing-masing kelompok dibagi kedalam dua sub-kelompok berdasarkan jaraknya dari kawasan hutan yaitu jauh (lebih besar dari 5 km) dan dekat (kurang atau sama dengan 5 km). Masing- masing sub-kelompok diambil 50% dari jumlah keseluruhan yang dijadikan responden dengan menggunakan kuizioner. USKOP binaan Perum Perbutani KPH Bogor umumnya bergerak di bidang perdagangan, yaitu 61,11%. Pemilihan jenis usaha ini dipengaruhi oleh faktor tingkat pendidikan dan keterampilan pemilik USKOP yang cenderung rendah. Hal lain yang mempengaruhi pemilihan jenis usaha adalah besarnya modal awal, lokasi usaha, kondisi pasar, tingkat persaingan dan resiko usaha yang dihadapi. Bentuk usaha perdagangan yang dimiliki oleh responden adalah warung wisata, toko cendera mata dan toko mebel. Usaha-usaha tersebut secara tidak langsung memiliki keterkaitan dengan bidang kehutanan sehingga membantu Perum Perhutani dalam upaya melestarikan kawasan hutan....id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForest managementid
dc.subject.ddcSmall businessesid
dc.titleProfil usaha kecil dan koperasi mitra binaan perum perhutaniid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record