dc.description.abstract | Produksi hasil hutan baik kayu maupun non kayu telah menyumbang
penerimaan devisa bagi negara yang tidak kecil. Hasil hutan berupa kayu masih
memegang peranan yang menonjol dalam penerimaan devisa ini, namun peranan
dari hasil hutan non kayu tak kalah pentingnya. Salah satu produksi hasil hutan
non kayu yang penting setelah gondorukem dan terpentin adalah minyak kayu
putih (MKP). Pengusahaan industri MKP selama ini masih belum mencapai
produksi yang efisien, dan produksi MKP yang lebih rendah dari jumlah permintaan.
Dengan demikian perlu ditempuh usaha-usaha untuk mencapai efisiensi produksi
sehingga tercapai produksi yang optimal.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat produksi minyak kayu putih (MKP) optimal yang dapat memberikan keuntungan maksimal, menganalisis pemanfaatan sumberdaya yang ada dalam mencapai tingkat keuntungan maksimal, menelaah biaya produksi yang terjadi dalam proses produksi MKP dan menelaah tingkat pendapatan dan kelayakan usaha industri MKP di KPH Gundih.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada pabrik MKP Krai, BKPH Gundih, KPH Gundih, Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder. Data yang dianalisis adalah data pada tahun 1995. Pengolahan data dilakukan dengan analisis optimalisasi produksi dengan menggunakan program komputer paket LINDO untuk melihat kondisi optimal yang dapat dicapai dalam produksi MKP. | id |