Show simple item record

dc.contributor.advisorAziz, Sandra Arifin
dc.contributor.authorHidayati, Nura
dc.date.accessioned2024-03-27T01:58:32Z
dc.date.available2024-03-27T01:58:32Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143759
dc.description.abstractPenelitian ini dilandasi oleh pemikiran untuk menemukan kombinasi media tumbuh dengan meminimalkan penggunaan pakis dalam proses perkecambahan dan pertumbuhan paku sarang burung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi media tumbuh yang terbaik untuk pertumbuhan paku sarang burung dan kemampuan adaptasinya pada saat aklimatisasi. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Maret hingga November 2002 di Kebun Produksi Agropromo, Jurusan Budi Daya Pertanian IPB Baranangsiang Bogor. Penelitian ini terdiri atas dua percobaan. Percobaan I (fase perkecambahan) menggunakan rancangan perlakuan faktorial dengan rancangan lingkungan Kelompok Lengkap Teracak dan terdiri atas Kompot I, II dan III, masing-masing dengan dua faktor yaitu kombinasi media (M) dan asal spora pada daun (D). Faktor I (kombinasi media, v/v), terdiri atas empat taraf, yaitu M1 (2 bagian kom- pos daun bambu tali + 3 bagian pakis), M2 (1 bagian kompos daun bambu tali + 1 bagian pakis), M3 (1 bagian kompos daun bambu tali + 2 bagian arang sekam + 2 bagian pakis), M4 (2 bagian kompos daun bambu tali + 2 bagian arang se- kam + 1 bagian pakis). Faktor II (asal spora), terdiri atas tiga taraf, yaitu: D1 (spora yang berasal dari bagian ujung daun), D2 (spora yang berasal dari bagian tengah daun) dan D3 (spora yang berasal dari bagian pangkal daun). Spora di- ambil dari empat daun, masing-masing diambil dari empat tanaman induk yang berbeda. Dengan demikian terdapat 12 kombinasi perlakuan dengan empat kali ulangan, sehingga jumlah keseluruhan adalah 48 satuan percobaan. Percobaan II (fase nursery) merupakan tahap aklimatisasi tanaman dari dalam kompot ke pot individu (1 tanaman/ pot). Media yang digunakan yaitu campuran pakis dan kaliandra dengan perbandingan 4: 1. Hasil percobaan menunjukkan bahwa semua media dapat dipakai untuk perbanyakan paku sarang burung. Media 1 bagian kompos daun bambu tali + 1 bagian pakis berpengaruh nyata terhadap jumlah protalium pada 9, 10 MSS dan sangat nyata pada 11 Minggu Setelah Semai (MSS) dan media 2 bagian kompos daun bambu tali + 3 bagian pakis berpengaruh sangat nyata menghasilkan jum- lah protalium terbanyak pada 12 MSS. Periakuan media 2 bagian kompos daun bambu tali + 2 bagian arang sekam + 1 bagian pakis berpengaruh nyata terha- dap jumlah protalium terbanyak (24 MSS), jumlah daun terbanyak (26 MSS) dan panjang daun terpanjang (25 MSS). Spora yang berasal dari bagian tengah daun berpengaruh nyata terhadap persentase penutupan permukaan media tertinggi pada 3 MSS. Interaksi 2 bagian kompos daun bambu tali + 2 bagian arang sekam + 1 bagian pakis dengan spora yang berasal dari bagian tengah daun berpengaruh nyata pada 25 dan 26 MSS menghasilkan rata-rata panjang daun terpanjang serta rata-rata jumlah daun terbanyak. Hanya terdapat tujuh perlakuan yang menghasilkan tanaman yang bisadiaklimatisasikan ke pot-pot pada Percobaan II. Perlakuan media 2 bagian kom- pos daun bambu tali + 2 bagian arang sekam + 1 bagian pakis dengan spora yang berasal dari bagian pangkal daun menghasilkan jumlah tanaman terbanyak, namun memiliki jumlah daun paling sedikit. Perlakuan media 2 bagian kompos daun bambu tali + 2 bagian arang sekam + 1 bagian pakis dengan spora dari bagian tengah daun menghasilkan tanaman dengan rata-rata panjang daun ..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.subject.ddcAspleniumid
dc.titlePengaruh media tumbuh dan asal spora pada daun terhadap pertumbuhan paku sarang burung (asplenium nidus l.)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record