Nilai kebutuhan fisik minimum, upah, tingkat konsumsi energi dan protein pekerja bangunan : studi kasus pada buruh bangunan di Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan
View/ Open
Date
1992Author
Yusirwan
Wirakusumah, Emma S.
Marliyati, Sri Anna
Metadata
Show full item recordAbstract
Dalam Repelita III sampai Repelita V secara jelas termuat kebijaksanaan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja khususnya pekerja kasar dengan cara meningkatkan upah mereka. Kebijaksanaan tersebut salah satunya adalah ditetapkannya standar upah yang diukur dengan merujuk pada Nilai Kebutuhan Fisik Minimum (NKFM) pekerja dan keluarga. Pekerja kasar yang dimaksud adalah pekerja bangunan karena mempunyai hubungan kerja yang jelas dan hasil kerjanya nyata sehingga upah pekerja mudah dikontrol. Upah yang rendah dapat berpengaruh negatif terhadap tingkat konsumsi energi dan protein pekerja, selanjutnya berpengaruh pada status gizi pekerja tersebut.
Collections
- UT - Nutrition Science [2921]