Show simple item record

dc.contributor.advisorWaluyo, Djoko
dc.contributor.advisorAnindiastuti
dc.contributor.authorYusida
dc.date.accessioned2024-03-26T02:08:58Z
dc.date.available2024-03-26T02:08:58Z
dc.date.issued1989
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143443
dc.description.abstractDengan semakin meningkatnya permintaan udang di pasaran dalam dan luar negeri mengakibatkan banyak pengusaha-pengusaha di Indonesia mulai memelihara udang sebagai usaha pokoknya. Dalam usaha pembudidayaan udang terutama pembibitannya, masalah pokok yang dihadapi adalah makanannya. Tersedianya makanan yang baik bagi larva udang sangat menentukan keberhasilan usaha pembenihan (Hardono, 1980). Makanan yang diberikan dapat berupa makanan hidup maupun makanan buatan. Menurut Mudjiman (1988), hewan air lebih memerlukan makanan hidup demi kesehatannya. Makanan alami yang diberikan dapat berupa zooplankton maupun fitoplankton. Martosudarmo dan Sabaruddin (1980) menjelaskan bahwa makanan hidup larva udang penaeid yang sering digunakan di BBAP meliputi Tetraselmis chuii, Skeletonema costatum, Brachionus plicatilis dan nauplius Artemia salina. Diantara sekian banyak plankton yang telah digunakan ternyata Artemia salina memberikan pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan udang. Artemia salina merupakan salah satu makanan hidup yang sangat penting bagi pertumbuhan larva udang. Sebagai makanan alami Artemia salina memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah: kandungan gizinya cukup tinggi, dapat beradaptasi terhadap berbagai kondisi ..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcLaporan praktek lapang cara pembudayaan artemia salina leach di Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Jeparaid
dc.titleLaporan praktek lapang cara pembudayaan artemia salina leach di Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Jeparaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record