Bovine ephemeral fever
View/ Open
Date
1981Author
Sunyoto, Fransiskus Asisi
Hardjosworo, Soehardjo
Metadata
Show full item recordAbstract
Dalam pertengahan REPELITA III ini kebutuhan bangsa
Indonesia akan hasil ternak semakin meningkat. Peningkatan ini bukan saja disebabkan oleh jumlah penduduk yang makin meningkat, tetapi juga karena keadaan sosial ekonomi
yang makin baik. Jika kita lihat konsumsi daging, telur,
dan susu dari tahun 1973-1979 rata-rata naik 2,1%, 18,5%,
dan 31,1%. Pada tahun 1979 konsumsi daging dan telur
masing-masing naik 1,5% dan 6,3%, sedangkan konsumsi susu
turun 12,5% dibanding tahun 1978 (Anon., 1981a). Selanjutnya dijelaskan, konsumsi gizi hasil ternak berupa protein, kalori, dan lemak yang berasal dari daging, telur,
dan susu. Konsumsi protein dari tahun 1973-1979 rata-rata
setiap tahun naik 2,6%, sedangkan tahun 1979 naik 1,6% dibanding tahun 1978. Total konsumsi protein dari daging,
telur, dan susu pada tahun 1979 sebesar 1,94 gram/kapita/
hari. Kalau dibanding target konsumsi protein hewani asal ternak sebesar 5 gram/kapita/hari maka pada tahun 1979
baru mencapai 38,8%. Menurut Direktur Jendral Peternakan Prof. Dr. J.H. Hutasoit pada seminar Konggres PDHI VIII
di Jakarta, 5 gram/kapita/hari setara dengan 8,1 Kg daging, 2,2 Kg telur (44 butir), dan 2,2 Kg susu per kapita
per tahun. Dengan demikian baru terpenuhi 41,2% untuk tahun 1978, 44% tahun 1979, dan 50% untuk tahun 1980. ...