Show simple item record

dc.contributor.advisorIchwadi, Iin
dc.contributor.advisorSuharjito, Didik
dc.contributor.authorWahidat, Syaeful
dc.date.accessioned2024-03-25T03:31:41Z
dc.date.available2024-03-25T03:31:41Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143206
dc.description.abstractPenetapan Gunung Walat sebagai hutan pendidikan menuntut terpeliharanya kelestarian kawasan hutan itu sendiri. Akan tetapi interaksinya dengan masyarakat sekitar hutan sangat potensial untuk terjadinya kerusakan hutan. Dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar hutan yang buruk, tekanan masyarakat terhadap lahan hutan akan semakin meningkat yang dicirikan oleh semakin meningkatnya luasan lahan hutan yang dibuka dan digarap secara liar oleh masyarakat sekitar hutan. Oleh karena itu pihak manajemen perlu mengambil tindakan penanggulangan terhadap masalah tersebut agar dampak yang ditimbulkan dapat ditekan sekecil mungkin. Untuk memformulasikan suatu strategi penanggulangan yang tepat diperlukan informasi tentang faktor-faktor sosial ekonomi masyarakat sekitar hutan yang mendorong masyarakat sekitar hutan membuka dan menggarap lahan hutan. Maka dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui (a) karaktersitik sosial ekonomi masyarakat sekitar hutan dan, (b) pengaruh dan hubungan yang terjadi antara karakteristik sosial ekonomi masyarakat sekitar hutan dengan luas lahan garapan. Penelitian ini dilakukan di Desa Hegarmanah-HPGW, Sukabumi sejak bulan September sampai dengan Oktober 2001. Unit contoh pada penelitian ini adalah KK penggarap di Desa Hegarmanah dengan jumlah contoh yang diambil sebanyak 60 KK penggarap yang tersebar ke dalam beberapa kampung/dusun, yaitu Kampung Cipeureu, Sindang, Citalahab, Nangerang dan Sampay. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data sekunder yang dikumpulkan melalui studi literatur terdiri dari peta-peta lokasi penelitian, monografi Desa Hegarmanah dan keadaan umum HPGW. Sedangkan untuk data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner yang terdiri dari karakteristik sosial ekonomi masyarakat sekitar hutan dan tingkat perambahan lahan hutan. Tingkat perambahan lahan hutan di wakili oleh luas lahan garapan di areal HPGW. Analisis data dilakukan dengan metode tabulasi silang dan analisis regresi linear berganda. Hingga penelitian ini dilakukan luas areal hutan di HPGW yang sudah digarap oleh sekitar 254 kepala keluarga mencapai 79,9 ha yang tersebar ke dalam 363 andil lahan garapan. Rata-rata luas lahan rambahan (garapan) penggarap pada penelitian ini adalah 0,22 ha yang berkisar dari 0,1 ha sampai 1,62 ha. Karena kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar hutan sangat menentukan bentuk interaksinya dengan kawasan hutan, maka penggarap sebagai masyarakat sekitar hutan dengan kondisi sosial ekonomi yang rendah akan menjelma menjadi sebuah permasalahan yang pelik bagi keberhasilan pengelolaan hutan. Karakteristik-karakteristik sosial ekonomi penggarap secara simultanid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForest managementid
dc.subject.ddcLand managementid
dc.titleHubungan karakteristik sosial ekonomi masyarakat sekitar hutan dengan luas lahan garapan : Studi kasus perambahan lahan hutan di hutan pendidikan Gunung Walat Desa Hegarmanah, Sukabumiid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record