Optimalisasi produksi komoditi sayuran organik : Kasus di Yayasan Bina Sarana Bakti Cisarua Bogor
Abstract
Kegiatan produksi yang bertujuan untuk memaksimumkan keuntungan bagi Yayasan Bina Sarana Bakti menghadapi kendala yang mengakibatkan tujuan tersebut belum dapat tercapai. Kendala yang dihadapi Yayasan Bina Sarana Bakti meliputi ketersediaan lahan, jumlah tenaga kerja dan jumlah benih/bibit yang terbatas, serta adanya kendala iklim dan curah hujan yang tidak dapat dikendalikan tetapi hanya lapat diperkirakan. Untuk menghasilkan keuntungan maksimal Yayasan Bina Sarana Bakti perlu mengoptimalkan produksinya dengan menggunakan sumberdaya yang ada.
Tujuan dan kegunaan penelitian ini adalah untuk menggambarkan kondisi Yayasan Bina Sarana Bakti pada periode tahun 1999, menganalisis perencanaan produksi sayuran yang optimal dan menganalisis perubahan-perubahan yang mempengaruhi produksi optimal.
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap analisis yaitu analisis pendapatan, nalisis optimalisasi produksi dan analisis sensitivitas. Analisis pendapatan yang ilakukan dalam penelitian ini meliputi pendapatan bersih per-100m² luas lahan, yang liperoleh dari penerimaan dikurangi biaya bibit/benih, pupuk dan tenaga kerja. lasil analisis pendapatan menunjukkan keuntungan yang dicapai belum maksimal ang disebabkan oleh penggunaan tenaga kerja yang berlebih serta kondisi iklim dan urah hujan yang tidak dapat dikendalikan.
Hasil analisis optimalisasi menunjukkan bahwa aktivitas pola tanam optimal ntuk musim tanam I adalah produksi wortel sebesar 5 902.7030 m². Untuk musim anam II adalah produksi bayam cabut sebesar 1 117.3 m², produksi caysim sebesar 98.7890 m², produksi sawi nagaoka sebesar 700.9744 m², produksi sawi hijau besar 172.0676 m², produksi wortel sebesar 597.8741 m². Untuk musim tanam III dalah produksi brocolli sebesar 890.2156 m², produksi lobak sebesar 383.6435 m², roduksi pokchai sebesar 771.1574 m², produksi pitersely sebesar 91.6923 m²,,,dst