Show simple item record

dc.contributor.advisorUtomo, Bambang S.
dc.contributor.authorAnggraeni, Henny
dc.date.accessioned2024-03-22T02:16:01Z
dc.date.available2024-03-22T02:16:01Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142937
dc.description.abstractPantai utara Jawa (Pantura) merupakan habitat bakau terbaik di pulau Jawa. Pantai utara Jawa memiliki laut yang tenang, areal yang sebagian besar berlumpur dan sungai-sungai besar yang bermuara di daerah tersebut. Sistem budidaya tambak telah dikenal di wilayah pantura sejak tahun 1480 berupa pemeliharaan ikan bandeng. Akibat dari penebangan hutan bakau secara besar-besaran untuk dikonversikan ke pertambakan, hutan bakau di Pantura menjadi salah satu area yang mengalami perusakan paling besar. Saat ini hanya ada 3.11% dari total keseluruhan area bakau di Pulau Jawa yang masih berada dalam kondisi baik. Rusak atau hilangnya hutan bakau ini menyebabkan terputusnya siklus hidup sumberdaya ikan dan udang di sekitarnya, abrasi pantai yang dapat menyapu pemukiman penduduk dan semakin mudah meluasnya intrusi air laut ke arah daratan dan menyebabkan sumur-sumur air tawar tidak lagi dapat dimanfaatkan. Oleh karena itu, tindakan pelestarian dan pengelolaan wilayah pesisir merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mencapai pengelolaan dan pemanfaatan yang lestari dan berkelanjutan. Salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat Lingkungan Hidup (LSM-LH) yang ada di Indonesia, yaitu Wetlands International-Indonesia Programme (WI-IP) peduli dengan adanya masalah yang dialami oleh masyarakat petambak di wilayah pantura serta masalah perusakan hutan bakau secara besar-besaran di wilayah tersebut. WI-IP memperkenalkan proyek Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir dengan daerah sasaran Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu,..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural economicsid
dc.subject.ddcCommonity empowermentid
dc.titleRespon masyarakat sasaran terhadap proyek pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan wilayah pesisir : Kasus proyek "Wetlands International-Indonesia Programme" di desa Karangsong, kecamatan Indramayu, kabupaten Indramayu, propinsi Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record