| dc.description.abstract | Tingkat kebutuhan pulp kertas di Indonesia semakin tinggi. Pada tahun 1995 kekurangan pulp kertas di Indonesia mencapai 600.000 ton dan mengimpor lagi sekitar 1 juta ton kertas bekas. Pengamat industri pulp luar negri memperkirakan bahwa jumlah ini akan menjadi 2 kali lipat hingga 3 juta ton pada tiga tahun yang akan datang. Tingginya tingkat kebutuhan hasil hutan dan semakin ketat peraturan dan tuntutan dunia internasional tentang pemanfaatan hasil hutan terutama kayu, maka harus diusahakan bahan baku alternatif. Untuk itulah perlu dilakukan penelitian yang intensif agar diperoleh suatu bahan baku dan proses pengolahan alternatif yang dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan baku alternatif pulp dengan proses semikimia sulfit netral dan mengkaji pengaruh suhu dan konsentrasi larutan pemasak terhadap mutu pulp yang dihasilkan berdasarkan tinjuan sifat fisik.
Penelitian ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama dilakukan pengukuran terhadap sifat fisik dan kimia tandan kosong kelapa sawit, sedangkan pada tahap kedua dilakukan pembuatan pulp yang dilanjutkan dengan analisis lembaran pulp (rendemen, bilangan kappa, indeks sobek, indeks retak, indeks tarik, derajat putih, panjang putus, ketahanan lipat dan opasitas. Perlakuan yang akan dilihat pengaruhnya adalah suhu pemasakan dengan 2 taraf (160 dan 170 °C) dan konsentrasi Na2SO3 dengan 4 taraf (10, 12, 14 dan 16%).
Berdasarkan analisa sifat fisik yang dilakukan, tandan kosong kelapa sawit tergolong sumber serat dengan massa jenis ringan dan sebanding dengan kayu kelas mutu III untuk bahan baku pulp dan kertas. Berdasarkan sifat kimia, tandan kosong... | id |
