dc.description.abstract | Pemanfaatan sumber daya tenaga kerja dan tingkat pendapatan rumah tangga di pedesaan agraris di DAS Citanduy bersumber dari beragam aktifitas produktif, baik sektor pertanian maupun non pertanian. Pola alokasi/pemanfaat- an tenaga kerja dan pola pendapatan tersebut berbeda me- nurut tingkat penguasaan lahan. Rumah tangga berlahan luas lebih tergantung kepada Land Base Agriculture, serta memperoleh pendapatan total dan pendapatan per jam kerja yang lebih besar. Sedangkan rumah tangga berlahan sempit memiliki pola yang lebih berdiversifikasi, namun memperoleh pendapatan total dan pendapatan per jam ker- ja yang lebih rendah.
Pola alokasi kerja oleh rumah tangga dipengaruhi bersama-sama baik oleh peubah-peubah ekonomi maupun peubah-peubah sosial. Tingkat pencurahan kerja rumah tangga berlahan sempit lebih rendah daripada yang berla- han luas, meskipun pencurahan kerja per satuan luasnya lebih tinggi. Tingkat Setengah menganggur pun le- bih besar ditemukan pada rumah tangga berlahan sempit.
Sektor non pertanian sebagai sumber kesempatan kerja berperan lebih besar pada rumah tangga lahan sempit daripada yang berlahan luas, meskipun dengan tingkat pendapatan yang lebih rendah.
Pemanfaatan tenaga kerja pada berbagai kegiatan produksi di daerah pedesaan masih belum efisien, karena pengaruh faktor kondisi alam, tata nilai dan tingkat teknologi yang diterapkan.
Alokasi kerja untuk konservasi lahan baru sebagian kecil dari total waktu kerja petani, dan tergantung pada rentabilitas aktifitas tersebut.
Dengan rendahnya jumlah jiwa per KK, maka rumah tang- ga pedesaan mampu memperoleh tingkat kecukupan pendapatan yang tinggi, yang berarti memiliki kesejahteraan ekonomi yang memadai… | id |