Pelaksana praktek lapang di kebun hortikultur cibubur dan lebak bulus dinas pertanian DKI Jakarta
Abstract
Indonesia adalah negara agraris yang mempunyai potensi lahan pertanian yang sangat luas dan jenis tanaman tropikanya yang amat beragam. Potensi yang demikian ini belum mampu dimanfaatkan secara optimal. Hingga saat ini Indonesia masih mengimpor produk pertanian dalam jumlah besar bukan saja berupa bahan makanan pokok yaitu beras, tetapi juga yang digolongkan dalam komoditi hortikultura. Pada th 1982 Indonesia mengimpor komoditi hortikultur sebesar 49.912,16 ton berupa jeruk, apel, anggur, dan bawang (Bank Bumi Daya, 1984).
Walaupun Indonesia mengimpor komoditi hortikultur bukan berarti sama sekali tidak mampu untuk menghasilkan produk hortikultur dalam jumlah yang cukup atau bahkan surplus untuk kebutuhan dalam negri. Pada th 1982 Indonesia mampu mengekspor komoditi hortikultur sebesar 36.516,5 ton berupa mangga, adpokat, kentang, kubis, bawang merah, dam sayuran segar lainnya (Bank Bumi Daya, 1984).
Komoditi hortikultur amat banyak jenisnya, maka impor yang dilakukan Indonesia bisa disebabkan oleh kurang intensifnya produksi suatu jenis komoditi, rendahnya kwalitas, atau bertambahnya permintaan terhadap suatu komoditi. Seperti misalnya pada anggur, peningkatan impor anggur segar dari th 1978 sebesar 1.927,88 ton hingga th 1982 menjadi sebesar 2.817,16 ton karena adanya peningkatan permintaan anggur dalam negri (Bank Bumi Daya, 1984).