| dc.description.abstract | Tujuan penelaahan pada Praktek Lapang ini adalah untuk menganalisa, (1) Orientasi nilai budaya dan sikap yang dianut petani saat ini sebagai dasar berperilaku dalam pelaksanaan program TRI dan (2) Keragaan penyuluhan tanaman perkebunan dalam sistim TRI secara khusus, yang menyangkut struktur organisasi, materi dan metode penyampaian serta sistim evaluasi yang digunakan.
Metode pendekatan yang digunakan adalah studi kasus dengan mewawancarai 40 orang petani dari 4 desa. Petani terbagi atas 2 kategori, yaitu masih aktip dan sudah tidak aktip lagi dalam program. Desa tempat tinggal petani ju- ga berbeda dalam tahap perkembangannya, paling tidak ber- dasarkan skor perkembangan desa yang ditetapkan Bangdes.
Petani aktip cenderung mempunyai latar belakang tingkat umur yang lebih rendah, tingkat pendidikan lebih tinggi, lahan milik lebih luas, ruang lingkup pergaulan lebih luas dan penghasilan sebelum TRI serta laju peningkatannya yang lebih tinggi dibanding dengan petani tidak aktip.
Secara umum petani sampel sudah mencapai tahap perkembangan orientasi nilai budaya yang tinggi dengan besar petani yang hidup optimis 80 persen, berkarya untuk prestasi 50 persen, berorientasi hidup ke masa yang akan datang 82.50 persen, menganggap bahwa alam harus dikuasai dan di eksplorasi untuk meningkatkan kesejahteraan manusia 85 persen dan mengandalkan hidup bergotong-royong 80 persen. Hal ini ditambah lagi dengan jumlah petani yang ber- sikap positip terhadap program masih lebih besar (57.50 persen) dibanding dengan yang bersikap negatip (42.50 persen). Tetapi dalam berperilaku petani yang aktip semakin lama semakin berkurang, sehingga setiap awal musim tanam Pabrik gula menghadapi kesulitan mendapatkan areal tanam…dst | id |
