Kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih udang windu ( Peaneus monodon Fabricius ) PL - 12, PL - 20, dan PL - 28 yang dipelihara pada suhu 20 - 22 derajat celcius selama 8 minggu dengan kepadatan awal 4000 ekor per meter persegi
View/ Open
Date
1988Author
Budiono, Gatot
S., Enang Harris
S., Sumardi
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mempelajari dan membandingkan tingkat kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan benih udang Windu (Penaeus monodon F.) ukuran PL-12, PL-20, dan PL-28. Pengamatan dilaksanakan di Balai Benih Ikan Ciherang, Cianjur, selama 8 minggu.
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan, dan masing-masing perlakuan mempunyai 3 ulangan. Tiga perlakuan yang dimaksud adalah ukuran udang uji, masing-masing PL-12, PL-20, dan PL-28.
Udang uji dipelihara pada media bersuhu 20 - 22 °C dengan kepadatan awal 4000 ekor per meter persegi. Wadah yang digunakan berupa akuarium berukuran 30 x 25 x 40 cm³. Air media digunakan seefisien mingkin dengan menerapkan sistem resirkulasi. Selama pengamatan, udang uji diberi ransum harian pakan buatan President Feed No. New 1 sebanyak 7% bobot biomassa. Pengukuran pertambahan bobot
dan beberapa parameter kualitas air dilakukan tiap dua minggu sekali. Sedangkan penghitungan jumlah udang yang masih Hidup dilakukan pada saat akhir penelitian.
Hak Tingkat kelangsungan hidup tertinggi adalah pada perlakuan udang uji PL-28 yaitu 27.1%; diikuti PL -20, 24.7%; dan terendah pada PL-12, 22.2 %. Hasil analisis ragam menunjukakan bahwa respon masing-masing perlakuan tersebut tidak berbeda nyata (p<0.05)
iversity Laju pertumbuhan harian individu yang tertinggi didapatkan pada perlakuan PL-12 sebesar 4.33 %, kemudian diikuti PL-20 sebesar 3.44 %, dan terndah pada PL-28 sebesar 3.19 %. Respon masing-masing perlakuan tersebut berdasarkan uji analisis ragam adalah berbeda nyata (p<0.05).
Dari hasil penelitian ini diambil kesimpulan bahwa tingkat kelangsungan hidup tertinggi didapatkan pada PL-28 (27.1 %) dan semakin rendah pada ukuran udang yang makin kecil. Sedangkan laju pertumbuhan harian yang tertinggi didapatkan pada PL-12 (4.33 %) dan semakin rendah dengan makin besarnya ukuran udang.
Parameter kualitas air yang terukur berada dalam kiseran toleransi udang uji, sehingga dianggap tidak berpengaruh negatif terhadap jalannya penelitian.