Telaah Alokasi Curahan Jam Kerja dan Pendapatan Petani di Sektor Pertanian dan Non Pertanian : Studi Kasus di Desa Larangan, Kabupaten Brebes
Abstract
Di Indonesia tengah terjadi perubahan struktur perekonomian, yang bergeser dari sektor pertanian ke sektor non pertanian. Perubahan tersebut ditunjukkan dengan terjadinya pergeseran kesempatan kerja nasional serta perubahan dalam proporsi sumbangan sektor terhadap nilai Produk Domestik Bruto nasional. Terjadinya pergeseran kesempatan kerja tersebut mengakibatkan terjadinya pula perubahan dalam alokasi curahan jam kerja masyarakat serta perubahan proporsi pendapatan yang mereka peroleh diantara kedua sektor tersebut. Laporan praktek lapang ini bertujuan untuk menelaah alokasi curahan jam kerja rumah tangga petani, serta proporsi pendapatan yang mereka peroleh dari sektor pertanian dan sektor non pertanian. Pembahasan di- lakukan dengan menggolongkan rumah tangga petani sebagai golongan petani kecil, petani sedang dan petani besar, yang lalu dilakukan pembandingan diantara ketiganya. Praktek lapang ini dilakukan sebagai studi kasus di desa Larangan, kabupaten Brebes.
Gambaran petani kecil, segala sesuatunya serba rendah sedangkan jumlah mereka merupakan mayoritas. Rumah tangga patani kecil mempunyai luas garapan yang sempit, latar belakng pendidikan kepala keluarga yang rendah, serta per- modalan yang lebih kecil, sehingga pendapatan yang mereka peroleh dari sektor pertanian dan non pertanian selalu lebih rendah dari pada yang diperoleh golongan petani lain. Sesuai dengan latar belakang pengetahuan dan ketrampilan mereka, maka pendapatan utama golongan petani kecil berasal dari sektor pertanian, tepatnya dari hasil berburuh tani. Jam kerja yang mereka curahkan, yang terbanyak juga pada kegiatan berburuh tani. Sedangkan jenis pekerjaan di sektor non pertanian yang dapat diambil oleh mereka biasanya merupakan pekerjaan kasar.