dc.description.abstract | Salah satu masalah dalam budidaya kentang adalah Penanaman kentang dengan meng- gunakan umbi biasa membutuhkan umbi dalam jumlah besar yang seharusnya dapat dialihkan untuk konsumsi, bila tersedia alternatif penggantinya. Salah satu alternatif pengganti tersebut adalah penggunaan umbi mikro hasil kultur jaringan.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Jurusan Budidaya Pertanian IPB dan bertujuan untuk mendapatkan media yang optimum bagi pembentukan umbi mikro yang diinduksi oleh coumarin dengan mengguna- kan Hyponex 7-6-19 sebagai sumber senyawa anorganik. Penelitian terdiri dari dua faktor, yaitu konsentrasi Hyponex 7-6-19 dan konsentrasi coumarin.
Konsentrasi Hyponex 7-6-19 yang digunakan. adalah 800 mg/1 Hyponex 7-6-19 (setara dengan 4 mM N/1), 1 200 mg/1 Hyponex 7-6-19 (setara dengan 6 mM N/1) dan 1 600 mg/1 Hyponex 7-6-19 (setara dengan 8 mM N/1) sedangkan taraf coumarin yang dicobakan adalah 0, 25 dan 50 ppm.
Dari penelitian ini diperoleh bahwa konsentrasi Hyconex 7-6-19 (nitrogen) yang dicobakan ternyata tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah umbi, diameter webi dan berat basah umbi; tetapi terlihat mempengaruhi persentase berat kering umbi dan waktu pecah dormansi. Persentase berat kering umbi menurun dengan meningkatnya konsentrasi Hyponex 7-6-19 (nitrogen) dalam media Waktu peng- pecah dormansi menjadi semakin pendek meningkatnya konsentrasi nitrogen dalam media pengumbian.
Jumlah umbi terlihat paling banyak pada perlakuan coumarin 25.0 ppm bila dibandingkan dengan konsentrasi- konsentrasi lainnya. Dengan persamaan regresi diperoleh konsentrasi optimum coumarin adalah 32.0 ppm. Diameter umbi dan berat basah umbi menurun dengan meningkatnya konsentrasi coumarin dalam media pengumbian. Persentase berat kering umbi meningkat dan waktu pecah dormansi menjadi semakin pendek dengan peningkatan konsentrasi coumarin dalam media pengumbian...... | id |