Nematoda saluran pencernaan sapi di Indonesia berdasarkan laporan lima balai penyidikan penyakit hewan tahun 1980 - 1984
Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi parasit nematoda saluran pencernaan sapi, dengan mengambil data sekunder dari lima BPPH yang tersebar di beberapa propinsi di Indonesia.
Lima Balai Penyidikan Penyakit Hewan yang dimaksudkan adalah BPPH wilayah I Medan, BPPH wilayah II Bukittinggi, BPPH wilayah III Bandarlampung, BPPH wilayah IV Yogyakarta dan BPPH wilayah V Banjarbaru.
Prevalensi nematoda saluran pencernaan sapi diketahui dengan melakukan pemeriksaan terhadap telur cacing pada tinja dan pemupukan tinja untuk mengidentifikasi larva cacing tersebut.
Dari laporan tersebut di atas diketahui sebelas spesies nematoda dengan tingkat prevalensi yang berbeda-beda pada setiap propinsi.
Sebelas spesies nematoda tersebut adalah Strongyloides sp., Oesophagostomum sp., Bunostomum sp., Haemonchus sp., Ostertagia sp., Trichostrongylus sp., Mecistocirrus sp., Cooperia sp., Nematodirus sp., Trichuris sp. dan Neoascaris vitulorum.
Sapi-sapi yang diperiksa terdiri dari berbagai jenis, sapi potong maupun sapi perah, sapi anak dan sapi dewasa.
Data yang diperoleh dari tahun ke tahun tidaklah lengkap, tapi sebagai gambaran kondisi parasiter nematoda saluran pencernaan sapi di Indonesia khususnya pada sapi, dianggap cukup.
Dengan data tersebut sebagai bekal, penulis mencoba membahas sedikit perihal nematoda saluran pencernaan pada sapi, dihubungkan dengan cara pemberian makanan, cara pemeliharaan, pengendalian penyakit dan pengobatan terhadap penyakit tersebut.