dc.description.abstract | Praktek lapangan ini bertujuan untuk mengetahui proses produksi persuteraan alam, kemudian harga pokok produk dengan metode process cost menentukan menentukan titik impas produksi suatu perusahaan.
Usaha persuteraan alam merupakan usaha yang padat
modal dan padat karya serta membutuhkan ketekunan
keuletan dalam pengelolaannya.
Di dalam pengelolaan
kebun murbei di tempat kasus, kenaikan produksi
produktivitas dicapai dengan intensifikasi dan
dan
ekstensifikasi, begitu pula dalam produksi kokon ulat sutera.
Kokon ulat sutera tersebut diolah menjadi benang sutera
dan kokon cacatnya diolah menjadi benang afval/serabut.
Hasil perhitungan harga pokok benang sutera diperoleh nilai sebesar Rp 48 830.29 per kg benang sutera. Adapun biaya pembentuk harga pokok tersebut berturut-turut ialah biaya tenaga kerja 42.46 %, biaya overhead 30.64 %, lalu biaya bahan penolong 16.88 % kemudian biaya bahan baku 10.02 %.
Hasil perhitungan titik impas produk benang sutera dicapai pada waktu tingkat produksinya mencapai 432.85 kg per bulannya, atau dalam nilai rupiah yaitu sebesar Rp 19 478 421 setiap bulannya. Disamping itu diperoleh nilai contribution margin ratio 0.33 yang artinya setiap perubahan satu satuan pada jumlah hasil produksi, mnyebabkan perubahan keuntungan 0.33. | id |