Analisis investasi jangka pendek dalam bentuk portopolio saham di Bursa Efek Jakarta

Abstract

Pesatnya pertumbuhan pasar modal sejak tahun 1988 membawa dampak positif dari sisi penawaran, karena banyak perusahaan yang tidak ragu lagi mencari alternatif pembiayaan lewat bursa. Namun bila dilihat dari jumlah investor, pasar modal Indonesia sampai saat ini masih didominasi oleh investor asing (70%). Hal ini dapat menyebabkan pasar modal kita menjadi sensitif terhadap perubahan global dan perilaku investor asing. Kurangnya jumlah investor domestik salah satunya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat akan pasar modal. Tujuan seseorang melakukan investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya pada tingkat risiko tertentu. Agar dapat mencapai tujuan tersebut, salah satu caranya adalah dengan mendiversifikasikan saham-saham. Untuk itu maka tujuan dari penelitian ini adalah (1)mengetahui perkembangan Bursa Efek di Jakarta, (2)mengetahui saham-saham unggulan diantara saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta, (3)mengetahui portofolio saham dari saham-saham unggulan, dan (4)mengetahui efficient frontier dari portofolio saham. Untuk dapat menjawab tujuan tersebut, digunakan metode analisis portofolio yang dikembangkan oleh Markowitz tahun 1959, Investor jangka pendek yang berinvestasi dalam pasar modal bertujuan untuk memperoleh capital gain yang semaksimal mungkin. Untuk itu, investor akan memilih saham-saham unggulan. Saham unggulan adalah saham yang memiliki tingkat expected return tertinggi untuk tingkat risiko tertentu atau tingkat risiko terendah untuk tingkat expected return tertentu. Dari 223 saham yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode penelitian (Pebruari 1995-April 1995) terdapat 10 jenis saham unggulan yang terdiri dari saham Steady Safe, Bakrie & Brothers, Jaya Pari Steel, Langgeng Makmur Plastic, Sari Husada, Citra Tubindo, Cipendawa Farm Enterprise, Pool Asuransi, Indal Aluminium, dan Bank Papan Sejahtera...