Show simple item record

dc.contributor.advisorSyukur, Muhamad
dc.contributor.advisorHidayat, Sri Hendrastuti
dc.contributor.advisorMaharijaya, Awang
dc.contributor.advisorSobir
dc.contributor.authorSayekti, Tri Wahono Dyah Ayu
dc.date.accessioned2024-03-06T08:36:00Z
dc.date.available2024-03-06T08:36:00Z
dc.date.issued2024-03
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141106
dc.description.abstractCabai (Capsicum spp.) telah menjadi komoditas hortikultura yang cukup penting di Indonesia karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Peningkatan produktivitas cabai umumnya mengalami beberapa tantangan, salah satunya adalah serangan hama dan penyakit tanaman. Penyakit daun keriting kuning (Pepper Yellow Leaf Curl Disease/PYLCD) merupakan penyakit utama pada cabai yang disebabkan oleh Pepper yellow leaf curl virus/PYLCV (Begomovirus; Geminiviridae). Penyakit ini dilaporkan menyebabkan kehilangan hasil yang sangat signifikan pada banyak komoditas. Pengembangan tanaman cabai tahan penyakit daun keriting kuning telah banyak dilakukan di Indonesia. Akan tetapi, hingga saat ini belum banyak dilaporkan genotipe cabai yang tahan terhadap penyakit daun keriting kuning. Terdapat beberapa alasan utama yang menyebabkan sulitnya merakit genotipe cabai tahan penyakit daun keriting kuning, di antaranya yaitu adanya potensi perubahan yang terjadi pada genetik tanaman serta genetik patogen (PYLCV), pengaruh lingkungan yang beragam dan interaksi diantara berbagai faktor tersebut. Penelitian ini terdiri dari tiga bagian yang mengatasi hambatan-hambatan tersebut yakni 1) pendugaan parameter genetik sifat ketahanan cabai terhdap penyakti daun keriting kuning, 2) keragaan dan toleransi cabai rawit merah pada kondisi cekaman penyakit daun keriting kuning dan 3) stabilitas hasil cabai rawit merah di tiga lokasi dataran rendah bercekaman penyakit daun keriting kuning. Percobaan pertama bertujuan untuk mengidentifikasi parameter informasi parameter genetik ketahanan cabai terhadap penyakit daun keriting kuning. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca, menggunakan 4 galur tetua, 4 genotipe hibrida (populasi F1) dan 180 individu populasi F2. Hasil pengujian menunjukkan genotipe “F6074” dan “IPBC12” masuk dalam kategori genotipe tahan dengan kisaran masa inkubasi 6 - 30 HSI, tingkat kejadian penyakit ± 60% serta tingkat keparahan penyakit 19 – 20%. Genotipe “IPBC12” merupakan genotipe tergolong dalam kategori agak tahan dengan skor gejala berkisar antara 0 - 2. Sebaran tingkat ketahanan cabai terhadap penyakit daun keriting kuning sesuai dengan rasio 13:3 (rentan:tahan) dengan dominansi pada sifat rentan. Hasil analisis potensi rasio (hp), nilai hp gejala penyakit berkisar antara -35,00 hingga -1,42 yang menunjukkan adanya aksi gen overdominan pada peubah skor/tipe gejala. Populasi hasil persilangan antara IPBC12 dengan IPBC5 memiliki nilai heritabilitas arti luas karakter masa inkubasi serta tingkat keparahan penyakit masuk kategori sedang (21,28% dan 44,96%). Percobaan kedua bertujuan untuk mendapatkan informasi interaksi genetik x lingkungan serta hubungan antara intensitas penyakit daun keriting kuning dengan penurunan hasil tanaman cabai di Indonesia. Pengujian dilakukan pada 8 genotipe harapan serta 6 varietas komersil (hibrida dan non-hibrida) di dua lokasi menunjukan tingkat serangan penyakit yang berbeda yakni Lampung (24,86%) dan Palembang (73,64%). Hasil pengujian menujukkan gejala yang teramati merupakan gejala penyakit daun keriting kuning yang disebabkan oleh infeksi Begomovirus. Semua genotipe yang diuji mengalami penurunan bobot buah per tanaman yang signifikan pada kondisi infeksi berat yakni berkisar 77,28 – 99,25 %. Hasil analisis kontras terhadap kelompok cabai hibrida vs non-hibrida menunjukkan bahwa penurunan produktivitas kedua kelompok tidak berbeda satu dengan lainnya. Tingkat kejadian penyakit juga diketahui berkorelasi dengan adanya penurunan ukuran dan produktivitas tanaman. Nilai pengaruh langsung tingkat kejadian penyakit terhadap bobot buah per tanaman rendah (-0,02) akan tetapi tingkat kejadian nyata memiliki pengaruh tidak langsung terhadap hasil melalui karakter bobot 1000 butir biji (-0.63) dan jumlah buah per tanaman (-0,62). Percobaan ketiga bertujuan untuk mendapatkan informasi stabilitas hasil tanaman cabai pada berbagai kondisi serangan penyakit daun keriting kuning di lapangan. Pengujian dilakukan di tiga lingkungan yakni Yogyakarta, Lampung dan Palembang. Hasil pengujian dibeberapa lokasi menunjukan adanya perbedaan nilai tengah pada hampir seluruh karakter uji. Hal ini menunjukan adanya pengaruh Faktor genotipe (G), lokasi (E) dan interaksi antara genotipe dengan lokasi (G×E). Analisis stabilitas dilakukan menggunakan beberapa metode berbeda untuk melihat potensi produktivitas tanaman yang diuji di tiga lokasi. Dalam penelitian ini diperoleh beberapa genotipe yang mampu tumbuh serta berproduksi dengan baik pada setiap lokasi uji. Berdasarkan metode Francis-Kanneberg, genotipe “F5.372340-7-7H-3” (V1), “F11.385290-123-6-15-4-1-1-4-4-2” (V4), “F1.285290” (V8) dan “Bonita” (V11) masuk kedalam Grup I yakni performa baik, konsisten dan stabil. Berdasarkan kriteria stabilitas Finlay-Wilkinson, genotipe “F1.373372” (V6) dan “OR212” (V13) masuk dalam kategori genotipe adaptif lingkungan subur (ALS) sedangkan “Hiyung” masuk dalam kategori adaptif lingkungan marjinal (ALM). Mempertimbangkan rata-rata hasil dari masing-masing genotipe di ketiga lokasi serta nilai stabilitasnya, genotipe “F1.285290” (V8) dan “Bonita” (V11) teramati stabil pada ketiga lokasi serta memiliki potensi hasil yang tinggi, sehingga dapat direkomendasikan untuk penanaman skala yang lebih luas.id
dc.description.sponsorshipBeasiswa PMDSUid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleParameter Genetik, Keragaan dan Toleransi Cabai (Capsicum spp.) terhadap Penyakit Daun Keriting Kuningid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordBegomovirusid
dc.subject.keywordHeritabilitasid
dc.subject.keywordKetahananid
dc.subject.keywordPenurunan hasilid
dc.subject.keywordStabilitasid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record