Pemodelan Sirkulasi Laut dan Analisis Trajektori Larva Ikan di Teluk Bone

Abstract

Teluk Bone merupakan salah satu kawasan potensial perikanan yang berada dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI 713). Dinamika laut-atmosfer skala regional terjadi di sekitar perairan Teluk Bone yang diduga dapat mempengaruhi karakteristik massa airnya secara langsung maupun tidak langsung. Metode pendekatan pemodelan numerik dengan CROCO (Coastal and Regional Ocean Community Model) dapat digunakan untuk studi pola sirkulasi laut dan keluaran hasil model dapat digunakan untuk melihat penyebaran larva ikan menggunakan ichthyop. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun model sirkulasi laut 3-dimensi dengan CROCO, mendeskripsikan pola sirkulasi laut, dan menganalisis persebaran dan transpor larva ikan dengan metode analisis trajektori di Teluk Bone dalam periode 5 tahun (2017 2021). Pada penelitian ini digunakan model CROCO dengan resolusi 1/36º dan model Ichtyop dalam analisis trajektori. Hasil pemodelan 3-dimensi dengan CROCO sesuai dengan hasil observasi dengan satelit, dimana hasilnya menunjukkan nilai suhu, salinitas dan arus laut berfluktuasi kuat secara musiman. Nilai suhu permukaan laut (SPL) di Teluk Bone pada musim barat mencapai nilai maksimum (31°C), tetapi salinitas rendah dan mencapai nilai minimum pada musim Peralihan I. Pada periode musim timur, suhu mencapai nilai miminum (27°C) tetapi salinitas meningkat dan mencapai maksimum pada musim peralihan II. Pada setiap musim di Teluk Bone terbentuk arus pusaran (eddy) di bagian tengah teluk. Pertukaran massa air dari dalam teluk dengan luar teluk secara total menunjukkan nilai volume transport dominan negatif atau massa air keluar teluk (selatan) dengan kisaran nilai rata-rata -0.08 Sv. Analisis trajektori menunjukkan gerakan partikel mengikuti pola arus musiman, dimana partikel bergerak keluar teluk ke arah tenggara menuju Laut Banda dan sebagian partikel masuk ke dalam teluk dan berputar searah jarum jam saat musim barat dan bergerak ke barat menuju Laut Jawa melewati Selat Selayar dan sebagian partikel masuk dan terakumulasi di dalam teluk saat musim timur.

Bone Bay is one of the potential fisheries areas within Fisheries Management Area of the Republic of Indonesia (WPPNRI 713). Regional-scale ocean- atmosphere dynamics occur around the waters of Bone Bay which are thought to affect the characteristics of its water masses directly or indirectly. The numerical modeling approach method with CROCO (Coastal and Regional Ocean Community Model) can be used to study ocean circulation patterns and the model output of CROCO results can then be used to see the distribution of fish larvae using ichthyopes. The purpose of this study is to build a 3-dimensional ocean circulation model with CROCO, describe ocean circulation patterns, and analyze the distribution and transport of fish larvae using the trajectory analysis method in Bone Bay over 5 years period (2017-2021). In this study, the CROCO model was used with a resolution of 1/36º and the Ichtyop model for trajectory analysis. The results of 3-dimensional modeling with CROCO are in accordance with the results of observations with satellites, where the results show the temperature, salinity and ocean currents fluctuate strongly seasonally. The value of sea surface temperature (SST) in Bone Bay during the northwest monsoon (NWM) period reaches a maximum value (31°C), but the salinity is low and reaches a minimum value during the first monsoon break. During the southeast monsoon (SEM) period, the temperature reaches a miminum value (27°C) but salinity increases then reaches a maximum value in the second monsoon break. In almost every season, eddy currents form in the middle of the bay. The exchange of water mass from inside the bay with outside the bay shows the dominant transport volume value is negative or that mean water mass out of the bay (south) with an average value is -0.08 Sv. Trajectory analysis shows that particles movement follows the seasonal current pattern, where particle moving out of the bay to the southeast towards the banda sea and some particles enter the bay and rotate clockwise during the NWM period and move west towards the Java Sea through the Strait of Selayar and some particles enter and accumulate in the bay during the SEM period.