Analisis Lingkungan dan Ekonomi Penggunaan Air Suplesi pada Usaha Tani Tanaman Pangan di Kabupaten Bantul
Date
2024Author
Khafid, Mohammad Abdul
Syaukat, Yusman
Kusmana, Cecep
Metadata
Show full item recordAbstract
Sektor pertanian tanaman pangan di Kabupaten Bantul memiliki kontribusi
penting sebesar 13,64% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Ancaman kekeringan hidrologis berdampak signifikan, menurunkan produktivitas
tanaman hingga rata-rata 59,97 Kw/Ha. Keterbatasan sumberdaya air, modal, dan
tenaga kerja mempersulit penggunaan air suplesi, mengakibatkan penurunan
penghasilan petani. Penelitian bertujuan untuk menganalisis karakteristik fisik dan
kimia tanah, pola tanam, biaya usaha tani, kesediaan membayar air suplesi, dan
strategi pengembangan di Desa Guwosari, Desa Sabdodadi, dan Desa Wukirsari.
Penelitian ini menggunakan metode analisis laboratorium, wawancara terstruktur,
Contingent Valuation Method, Regresi Logistik Ordinal, SWOT, dan QSPM. Hasil
penelitian menunjukan bahwa terdapat variasi karakteristik tanah terlihat dari
porositas tertinggi di Guwosari, berat volume lebih tinggi di Sabdodadi, dan
kandungan bahan organik sangat tinggi di Wukirsari. Pola tanam bervariasi,
dipengaruhi oleh musim tanam dan ketersediaan air. Biaya operasional pertanian
berbeda, dengan Sabdodadi memiliki keuntungan tertinggi. Analisis kontribusi
biaya air suplesi di Wukirsari mencapai 29,15% biaya produksi, dimana kesediaan
membayar air suplesi dipengaruhi oleh faktor luas lahan dan tingkat pendapatan
petani. Nilai kesediaan membayar untuk air suplesi di Wukrsari sebesar Rp.
116.833 dengan potensi keuntungan total dari layanan air suplesi selama satu
pembelian seluruh petani mencapai Rp 50.939.188. Evaluasi matriks EFE dan IE
mengidentifikasi potensi pengembangan usaha tani tanaman pangan lahan
kekeringan tinggi (Wukirsari), dengan fokus strategi pada peningkatan pengetahuan
petani dan mitigasi terhadap serangan hama. Strategi prioritas dalam
pengembangan usaha tani tanaman pangan lahan kekeringan tinggi dengan
perkembangan infrastruktur pertanian (5,28) dan kemitraan untuk memperluas dan
mendapatkan pangsa pasar (5,08).