| dc.description.abstract | Penyakit mati benih-kecambah disebabkan oleh berbagai cendawan tanah. Penyebab paling umum adalah Pythium spp., yang bersifat sebagai penghuni tanah (soil inhabitant). Patogen penghuni tanah relatif sulit ditanggulangi karena mereka mempunyai kemampuan saprofitik yang tinggi, dan pa- da beberapa spesies dapat membentuk struktur istrahat. Selain itu Pythium merupakan parasit primitif, yang mem punyai banyak tumbuhan inang.
Salah satu cara penanggulangan yang efektif adalah dengan fumigasi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dosis dan periode tunggu fumigasi tanah yang di- anjurkan produsen. Pengujian secara bioasai dengan tanam- an uji ketimun dilakukan berdasarkan (1) efikasi fumigan tanah terhadap timbulnya penyakit mati benih-kecambah dan (2) beberapa pengaruh samping fumigan tanah terhadap ta- naman uji. Bahan aktif fumigan tanah adalah dazomet DMTT yang diformulasi dalam bentuk bubuk.
Pada pengujian pertama, tanah diinokulasi dengan Pythium sp. Terdapat petunjuk bahwa perlakuan inokulasi efektif dalam menimbulkan penyakit mati benih-kecambah. Pada pengujian ke dua, tanah dijaga tetap steril, Terda- pat petunjuk bahwa perkecambahan benih dan pertumbuhan tanaman relatif normal. Ke dua perlakuan tersebut di- wakili oleh satuan percobaan kontrol dosis fumigan tanah tiap pengujian. Petunjuk yang diperoleh dari ke dua perlakuan tersebut diharapkan dapat mewakili kesahihan penguJian fumigan tanah yang dilakukan.
Dosis fumigan tanah yang diaplikasikan berkisar dari lebih rendah sampai ekstrim lebih tinggi dari anjuran produsen (35-60 gram/m²) yaitu 0, 20, 60 dan 100 gram/m². Periode tunggu berkisar dari lebih awal sampai lebih la- ma dari anjuran produsen(17-21 hari) yaitu 9, 18 dan 27 hari. Tiap satuan percobaan diulang tiga kali sehingga masing-masing pengujian berukuran 4 x 3 x 3. Sidik sta- tistika diolah berdasarkan Rancangan Acak Lengkap Fakto rial…dst | id |
