Picung sebagai bahan pengawet ikan
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebab daya awet picung terhadap ikan. Perlakuan yang diberikan terhadap picung adalah interaksi antara perlakuan "blanching"
selama 0, 1, 3 dan 5 menit dengan perlakuan perendaman dalam air mengalir selama O dan 24 jam. Pengamatan dilakukan terhadap daya simpan ikan, "Total Volatule Nitrogen" (T.V.
N.) ikan, pH ikan, mikrobiologi dan kadar HCN picung. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan percobaan faktorial.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa picung yang direndam dalam air mengalir selama 24 jam maka daya pengawet picung hilang, disamping itu juga kadar HCN dalam picung sebagian besar hilang. Perlakuan "blanching" juga menyebabkan daya pengawet picung hilang dan makin lama waktu "blanching" maka daya pengawet dan kadar HCN picung makin hilang. Pengamatan mikrobiologi menunjukkan bahwa diameter daerah dimana bakteri pembusuk ikan tidak tumbuh pada picung tanpa perlakuan, lebih besar daripada semua perlakuan dan makin lama waktu "blanching" maka diameternya makin kecil.
Mekanisme picung dalam pengawetan ini disebabkan karena pembebasan HCN dari ikatan "cyanogen glycoside" oleh suatu enzim yang terdapat dalam picung. Perlakuan perendaman dalam air mengalir dan perlakuan "blanching" menyebabkan sebagian besar kadar HCN picung hilang sehingga daya pengawet picung hilang.