dc.description.abstract | Upaya peningkatan produksi tanaman pangan dengan mengintroduksikan varietas-varietas unggul dan teknik bercocok tanam yang lebih baik telah dilakukan sejak lama. Kegiatan teknologi pertanian pra panen berupa penelitian, pengujian, pengamatan, dan penyuluhan telah banyak dilakukan. Usaha tersebut berhasil meningkatkan produksi secara meyakinkan, bahkan dapat mengantarkan Indonesia pada tingkat swasembada pangan. Menutut Direktorat Bina Usaha Petani dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan (1986) produksi beras pada awal Pelita I sebesar 12.67 juta ton telah berhasil ditingkatkan menjadi 25.80 juta ton pada tahun 1984.
Perkembangan teknologi pertanian pra panen tersebut
di atas belum diimbangi oleh perkembangan dan penerapan teknologi pasca panen, khususnya di tingkat petani. Masalah pasca panen tersebut yang paling banyak disorot adalah adanya kehilangan pasca panen baik kuantitatif maupun kualitatif.
Dari hasil survey JICA-DEPTAN pada tahun 1981/1982 diperoleh angka kehilangan bobot pada berbagai tahapan kegiatan pasca panen di empat propinsi (D.I. Aceh, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Sulawesi Selatan) bervariasi antara 12 - 21 persen (Japan International Cooperation Agency dalam Direktorat Bina Usaha Petani dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan, 1986)... | id |