Kecendrungan keracunan makanan kaleng yang tercemar oleh C.botulinum
Abstract
Penyakit yang disebabkan oleh intoksikasi C. botuli- num disebut botulism. C. botulinum mempunyai 7 tipe yal- tu tipe A, B, C, D, E dan F, teta tipe C mempunyai 2 sub- tipe yaitu Ca dan Co. Tipe A, B dan E sering mengakibatkan botulism pada manusia, sedangkan tipe C dan D sering mengakibatkan botulism pada hewan. Tipe Ca menyebabkan botulism pada bebek liar, burung kuao dan ayam, tipe Съ menyebabkan botulism pada mink, sapi dan kuda, sedangkan tipe D pada sapi dan tipe F pernah menyebabkan botulism pada manusia.
C. botulinum berbentuk batang dengan membulat pada ujungnya, mempunyai 4-8 flagela, gram positif. Bakteri ini bersifat anaerob, tumbuh baik pada temperatur 25-35°C. Pada media padat membentuk koloni suram dan bergerigi pada pinggirnya.
Bakteri dapat membentuk spora yang terletak di sentral atau subterminal yang mempunyai ketahanan tinggi terhadap panas. Dari 112 strain yang ada ketahanannya berva- riasi antara 3-110 menit jika dipanaskan pada 105°C., bah- kan tipe A dapat bertahan selama 5½ jam jika dipanaskan pa- da 100°C.
Toksin yang dihasilkan mempunyai toksisitas yang ting- gi (20 X toksin tetanus), tetapi toksin tersebut mudah di- musnahkan dengan pemanasan. Menurut penelitian Thom et al. bahwa toksin akan rusak jika dipanaskan 80°C. selama 2 menit, 72°C. selama 10 menit atau 65°C. selama 85 menit. Toksin yang dihasilkan oleh semua tipe akan mengakibatkan gejala yang sama, tetapi antitoksin pada umumnya tidak. saling menetralkan.
Toksin tersebut akan menghambat pembentukkan dan pelepasan acetylcholin sehingga berakibat paresis atau paralisis….