| dc.description.abstract | Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui dan mempelajari ukuran dan dosis partikel abu sekam yang efektif untuk mengendalikan S. zeamais, serta mengamati pengaruh perlakuan abu sekam terhadap kadar air dan tingkat kerusakan biji jagung.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi dan Ekologi Hama Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Institut Pertanian Bogor. Pelaksanaan penelitian ini dengan menggunakan abu sekam dari gabah varietas IR64 dan benih jagung varietas Arjuna. Setiap perlakuan dilakukan 3 kali ulangan. Rancangan percobaan- nya yaitu secara faktorial dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 2 faktor. Faktor pertama ukuran partikel abu sekam dengan 4 taraf dan faktor kedua persentase berat partikel abu sekam (dosis) dengan 5 taraf (4 x 5). Untuk mem- bandingkan pengaruh tiap-tiap faktor perlakuan digunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf uji 0.05.
Pengamatan yang dilakukan adalah tingkat mortalitas, perkembangan popu- lasi kumbang S. zeamais, persentase kadar air dan persentase kerusakan biji jagung akibat perlakuan abu sekam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran partikel abu sekam yang efektif dalam mengendaliakan S. zeamais yaitu <0.127 mm. Pada perlakuan ini jumlah mortalitas imago S. zeamais memperlihatkan perbedaan yang nyata dengan ukuran lainnya. Sedangkan dosis yang efektif yaitu 1% dan 0.75%, dan keduanya tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap jumlah mortalitas S. zeamais tetapi berbeda nyata dengan dosis lain yang lebih rendah.
Persentase kadar air biji jagung akibat perlakuan abu sekam mengalami penurunan. Persentase terendah diperlihatkan dengan perlakuan dosis 1% (14.58%) dan tertinggi dengan dosis 0.00% (15.36%). Perlakuan dengan berbagai ukuran partikel abu sekam tidak mempengaruhi terhadap persentase kadar air.
Untuk persentase tingkat kerusakan pada biji jagung, keefektifan ukuran partikel abu sekam berbeda nyata antar perlakuan. Tingkat kerusakan terendah terjadi pada perlakuan dengan ukuran <0.127 mm (36.52%), dan tingkat kerusa- kan tertinggi pada ukuran >0.508 mm (62.60%). Tanpa abu sekam (dosis 0.00%) menghasilkan tingkat kerusakan tertinggi, sedangkan dosis 1% tingkat kerusakan- nya 21.57% (terendah). | id |
