Show simple item record

dc.contributor.authorGusri, Wa Ode Arnas
dc.date.accessioned2010-05-06T07:59:11Z
dc.date.available2010-05-06T07:59:11Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/13990
dc.description.abstractLSM Sintesa telah mengadakan suatu Program Pengadaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi (PSABS) melalui pembentukan lembaga yang bernama Badan Pengelola Sarana Air Bersih dan Sanitasi (BPSABS). Lembaga ini bertugas me ngelola surnberdaya air untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. BPSABS juga sebagai wadah keikutsertaan masyarakat dalam mengelola dan mengambil keputusan dalam memanfaatkan sumbr air yang ada. Peran BPSABS sangat strategis dalam pengelolaan sarana air bersih. Saat ini BPSABS Talia tengah menghadapi masalah menyangkut kinerja organisasi dari segi manajemen dan good governance. Masalah manajemen berupa rendahnya keaktifan pengurus, tingginya biaya opersional dan lemahnya kontrol antar stakeholders, sedang kan masalah good governance seperti kurangnya transparansi, responsibilitas dan akuntabilitas pengurus BPSABS akibatnya kebutuhan strategis anggotanya tidak dapat terpenuhi,. Kajian ini diharapkan dapat menjawab 'bagaimana rancangan program penguatan kelembagaan BPSABS dapat dilakukan sehingga program PSABS dapat memberdayakan masyarakat secara krkelanjutan?" Metode yang digunakan pada kajian ini adalah metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui matode pengamatan langsung, wawancara, Focus Group Discussion dengan stakeholders yaitu BPSABS, Pemerintah Kelurahan Talia, pewakilan dari masyarakat anggota pengguna air brsih dan wakil dari Sintesa. Selanjutnya hasil kajian ini dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menujukkan bahwa: (1) proses pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Sintesa melalui Program Pengadaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi (PSABS) belum mengedepankan partisipasi masyarakat pada tahap pengambilan keputusan; (2) tidak terpenuhinya indikator input pada evaluasi kinerja BPSABS berdampak pada indikator proses karena hanya sebagian pengurus BPSABS Talia yang tetap aMif menjalankan tugasnya, sehingga indikator hasil yang diharapkan belum tercapai secara optimal; (3) rancangan kegiatan altematif dalam penguatan kelembagaan BPSABS adalah: (a) mengalokasikan dana untuk insentiif pengurus dan pengaturan insenti sesuai dengan bidang kerja untuk meningkatkan motivasi kerja pada pengurus BPSABS; (b) pengaturan jadwal kerja pada program SABS untuk memastikan pengurus bekeja sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing; (c) restrukturisasi organisasi BPSABS dan (d) penataan ulang sistem administrasi dan sistem pengelolaan danaid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePemberdayaan Masyarakat Melalui Penguatan Kelembagaan (Studi Kasus Program Pengadaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi di Kelurahan Talia Kota Kendari)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record