Show simple item record

dc.contributor.advisorTjakrawiralaksana, Abas
dc.contributor.authorSukestini, Ni Luh
dc.date.accessioned2024-02-26T02:59:17Z
dc.date.available2024-02-26T02:59:17Z
dc.date.issued1989
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139892
dc.description.abstractIndonesia mempunyai potensi alam yang cukup besar dalam pengembangan usaha lebah madu. Disamping kondisi alam, faktor pendukung usaha lebah madu adalah dapat diker- jakan secara sambilan dan tidak membutuhkan tempat yang luas. Usaha lebah madu yang sekarang ini diusahakan umumnya masih bersifat tradisional. Pemeliharaan secara modern sudah mulai dirintis, namun hingga kini belum seluruhnya dimanfaatkan petani. Praktek lapangan ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik petani dan usahatani lebah madu, serta mengetahui kedudukan dan peranan usaha lebah madu sebagai sumber pendapatan usahatani keluarga. Dari hasil- hasil tersebut, selanjutnya dicoba untuk menyusun suatu тепсапа pengembangan usaha lebah madu yang menguntungkan yang dapat dilaksanakan oleh petani dalam rangka meningkat- kan pendapatan usahatani keluarga. Apabila ditinjau dari segi usahatani terdapat 4 sistem usahatani yaitu: lahan sawah-lebah madu, lahan kebun-lebah madu, nelayan lebah madu, dan lahan sawah-nelayan-lebah madu untuk Rata-rata pemilikan lahan pertanian adalah 0,47 ha lahan sawah dan 0,48 ha untuk lahan kebun. Nelayan di sini adalah nelayan bagi hasil yang tidak memiliki perahu sendiri. Tingkat kesejahteraan keluarga petani diukur dengan kriteria garis kemiskinan oleh Sayogyo (1979) dan diperoleh hasil 50% berada di bawah garis kemiskinan, yaitu 42,8% pada golongan miskin dan 7,14% pada golongan sangat miskin. Besarnya pendapatan per tahun dari usaha lebah madu adalah Rp 155 981,72/23 kotak atau Rp 6 781,814/kotak. Nilai R/C adalah 1,957 yang menunjukkan bahwa usaha lebah madu menguntungkan karena telah dapat menutup seluruh biaya. Pada masing-masing sistem usahatani besarnya persentase pendapatan usaha lebah madu terhadap total pendapatan usahatani keluarga menunjukkan kontribusi tertinggi pada sistem lahan kebun-lebah madu dan terkecil pada sistem nelayan lebah madu. Selang kepercayaan bagi kontribusi ini adalah 32,626% << 51,234% pada taraf nyata a = 10%...dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnalisa pendapatan usaha lebah madu dan studi kelayakan rencana pengembangannya (Studi kasus di Desa Kedawung, Kecamatan Linpung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah)id
dc.titleAnalisa pendapatan usaha lebah madu dan studi kelayakan rencana pengembangannya : (Studi kasus di Desa Kedawung, Kecamatan Linpung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record