Analisis keuangan unit usaha peternakan sapi perah KUD Cipanas Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (studi kasus)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas dari KUD Cipanas secara umum dan unit usaha sapi perah secara khusus, dengan menganalisis laporan keuangannya yaitu laporan neraca dan laporan rugi laba.
Penelitian ini dilakukan di KUD Cipanas Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur Jawa Barat, selama bulan April Mei 1999. Data yang diambil adalah data primer dan data sekunder, dengan analisis data sesuai prinsip akuntansi menggunakan analisis rasio.
Dari analisis rasio likuiditas unit sapi perah tahun 1996-1998, didapatkan rasio lancar 236.06, 185.22 dan 59.41 persen. Rasio cepatnya sebesar 235.71, 184.61 dan 589.38 persen dan rasio kasnya 1.05, 1.27 dan 1.76 persen. Nilai tersebut memperlihatkan bahwa unit sapi perah mempunyai kondisi keuangan yang likuid. KUD Cipanas mempunyai rasio likuiditas yang tidak berbeda jauh, sehingga keduanya mempunyai kondisi yang likuid.
Analisis rasio solvabilitas unit usaha sapi perah untuk rasio hutang dengan modal sendiri 1393.18, 786.39 dan 1130.74 persen. Rasio hutang dengan total aktiva 93.30, 88.72 dan 91.87 persen. Rasio hutang jangka panjang dengan modal sendiri 906.83, 504.42 dan 967.64 persen. Rasio solvabilitas KUD Cipanas tidak berbeda jauh dengan unit sapi perah, keduanya dalam kondisi yang insolvabel, ini berarti sebagian besar dana yang dipergunakan berasal dari pinjaman (hutang).
Rasio rentabilitas unit sapi perah untuk net profit margin sebesar 3.56, 10.17 dan 9.37 persen. ROI sebesar 1.60, 5.71 dan 2.62 persen, sedangkan ROE sebesar 23.84, 50,56 dan 32.28 persen. Nilai rasio rentabilitas KUD Cipanas berada di bawah unit sapi perah, ini berarti unit sapi perah mempunyai kemampuan menghasilkan laba yang lebih besar dibanding KUD Cipanas.
Rasio aktivitas unit sapi perah untuk tingkat perputaran total aktiva sebesar 0.45, 0.56 dan 0.28 kali, sementara untuk tingkat perputaran modal kerja 1.01, 2.07 dan 0.43 kali. Nilai rasio aktivitas KUD Cipanas tidak berbeda jauh dengan unit sapi perah. Dari nilai ini berarti efisiensi KUD dan unit sapi perah dalam mengelola manajemennya belum memuaskan.
Dari nilai rasio yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa baik KUD maupun unit sapi perah berada dalam keadaan yang likuid insolvabel. Nilai-nilai rasio unit sapi perah menunjukkan bahwa unit sapi perah memiliki sumbangan yang besar terhadap perkembangan KUD Cipanas.
Collections
- UT - Agribusiness [4536]