dc.contributor.advisor | Ichwantoari | |
dc.contributor.author | Sukaya | |
dc.date.accessioned | 2024-02-22T02:24:20Z | |
dc.date.available | 2024-02-22T02:24:20Z | |
dc.date.issued | 1985 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139538 | |
dc.description.abstract | Gula, salah satu di antara sembilan bahan pokok yang pengadaannya dikendalikan pemerintah. Keadaan ini menunjukan bahwa gula memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Pada awal abad duapuluh Indonesia termasuk negara produsen dan pengekspor gula yang dominan, sebaliknya pada akhir abad tersebut Indonesia tidak lagi sebagai pengekspor tetapi pengimpor. Menyadari akan kenyataan ini, pada dekade delapan puluhan pemerintah memperbesar perhatiannya dalam produksi gula. Salah satunya adalah dengan munculnya Inpres nomor 9 tahun 1975.
Inpres nomor 9 tahun 1975 yaitu tentang Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI) bertujuan: (1) mengalihkan sistim pengusahaan tebu dari sistim sewa ke sistim rakyat, (2) meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan hasil tebu per satuan luas dan (3) menjamin kemantapan serta percepatan produksi gula nasional... | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.subject.ddc | Budidaya dan Pengolahan Tebu di PG. Ceper Baru PTP XV | id |
dc.subject.ddc | XVI (Persero) Klaten, Jawa Tengah | id |
dc.title | Budidaya dan Pengolahan Tebu di PG. Ceper Baru PTP XV-XVI (Persero) Klaten, Jawa Tengah | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |