Show simple item record

dc.contributor.advisorTriwidodo, Hermanu
dc.contributor.authorHoerunnisa
dc.date.accessioned2024-02-22T01:39:03Z
dc.date.available2024-02-22T01:39:03Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139511
dc.description.abstractLaba-laba merupakan golongan arthropoda yang dominan dan memegang peranan penting dalam ekosistem sawah serta ekosistem pertanian pada umumnya. Laba-laba memiliki peranan sebagai predator generalis pada pertanaman padi terhadap berbagai jenis serangga hama maupun bukan, sehingga keberadaannya dapat menekan populasi hama terutama wereng coklat dan wereng hijau. Komunitas laba-laba dipertanaman padi di Indonesia kaya akan spesies, namun sampai saat ini belum termanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekayaan dan keragaman komunitas laba-laba pada saat padi menjelang panen masa tanam pertama, masa peralihan (musim bera) dan awal musim tanam berikutnya (2 MST dan 4 MST) serta kaitannya dengan optimalisasi perannya sebagai musuh alami terhadap serangga hama dipertanaman padi. Penelitian ini dilakukan di Desa Pinangsari, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Laboratorium Klinik Tanaman, Departemen Proteksi Tanaman, Institut Pertanian Bogor. Metode penelitian dilakukan dengan perangkap jebak (pitfall trap), kurungan dan sensus jejaring. Pengamatan dilakukan pada tanaman padi organik saat menjelang panen kemudian dilanjutkan pada lahan PHT dan konvensional pada saat bera dan awal tanam musim berikutnya (2 MST dan 4 MST). Untuk perangkap jebak dan kurungan diidentifikasi sampai tinggkat spesies. Indeks keragaman spesies dihitung dengan menggunakan rumus Shannon-Wiener. Lahan Organik menunjukkan populasi dan keragaman spesies laba-laba yang tinggi. Laba-laba yang aktif dipematang memiliki keragaman yang tinggi sedangkan laba-laba yang aktif dipertanaman kaya akan jumlah individunya. Pengamatan selanjutnya dilakukan pada lahan dengan sistem budidaya PHT (pengendalian hama terpadu) dan lahan konvensional sebagai pembanding. Dapat disimpulkan bahwa kekayaan dan keragaman spesies tertinggi terdapat pada lahan PHT. Lahan pada saat bera menggambarkan populasi laba-laba yang tinggi tetapi memiliki keragaman yang rendah. Laba-laba yang dominan pada saat bera ini adalah laba-laba pemburu dari spesies Pardosa pseudoannulata, mendiami pematang dan di dalam petakan sawah (di rumpun padi). Pada saat padi berusia 2 MST, laba-laba yang terjebak nemiliki jumlah yang relatif sedikit. Dan pada saat padi berusia 4 MST, jumlah aba-laba baik dari kekayaan dan keragaman spesies, memiliki nilai yang tinggi. ..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcLabaid
dc.subject.ddclabaid
dc.subject.ddcPertanaman padiid
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.subject.ddcSubangid
dc.titleKekayaan dan keragaman laba-laba pada pertanaman padi PHT dan konvensional di Ciasem, Kabupaten Subangid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record