Pengaruh hidrolisis protein terhadap sifat teknis dan sifat fisik karet alam Hevea brasiliensis
View/ Open
Date
1999Author
Haryani, Ning
Panji, Chilwan
Alfa, Ary Ahyar
Honggokusumo, Suharto
Metadata
Show full item recordAbstract
Perkembangan teknologi industri barang jadi karet, terutama industri ban otomotif, dan persaingan dalam pemasaran yang semakin ketat sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap penggunaan bahan baku karet, baik karet alam maupun karet sintetis. Ada kecenderungan permintaan dari berbagai konsumen karet alam di pasaran dunia lebih mengarah ke beberapa persyaratan pokok, seperti tingkat konsistensi mutu yang tinggi, tanpa kontaminasi dan memenuhi berbagai persyaratan sifat fisik tertentu sesuai dengan persyaratan produk akhir.
Pada penelitian sebelumnya hidrolisis protein karet dilakukan terhadap lateks dengan menggunakan enzim proteolitik dan surfaktan nonionik diikuti dengan pencucian dengan sentrifugasi. Lateks yang dihasilkan mempunyai kadar nitrogen 0.02 persen, sifat mekanisnya baik, tetapi lateks sukar untuk diproses karena mempunyai stabilitas mekanis yang rendah dan sukar untuk digumpalkan (Sakaki et al., 1996).
Pada penelitian ini dilakukan pengurangan protein pada karet alam padat dengan cara hidrolisis secara kimiawi. Diamati pengaruh hidrolisis protein karet terhadap sifat teknis dan sifat fisiknya serta pemilihan bahan kimia yang dapat menghidrolisis protein di dalam karet alam secara efektif, yaitu yang dapat menghasilkan karet padat dengan kandungan nitrogen di bawah 0,1 persen.. Berdasarkan penelitian pendahuluan, bahan kimia yang digunakan sebagai penghidrolisis protein pada penelitian utama adalah campuran NaOH dan isopropanol. Pengujian untuk melihat pengaruh berbagai perla- kuan terhadap beberapa sifat teknis dan sifat fisik menggunakan rancangan faktorial dalam desain blok dengan dua kali ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi NaOH dalam larutan perendam dengan 4 taraf (kontrol, 25%, 30%, 35%) dan faktor kedua adalam lama perendaman dengan 2 taraf (3 jam dan 6 jam). Ulangan dijadikan sebagai blok. Parameter yang diamati adalah kadar nitrogen, plastisitas awal (Po), PRI, nilai AP, kadar abu, kadar zat menguap, kadar kotoran, warna, viskositas Mooney, cure time, scorch time, kuat tarik, perpanjangan putus, modulus 200%, kekerasan dan ketahanan retak lentur...