Transesterifikasi enzimatik minyak sawit dengan sorbitol menggunakan lipase dari candida cylindracea untuk memproduksi biosurfaktan
Abstract
Indonesia merupakan negara pengekspor minyak kelapa sawit setelah Malaysia. Namun ternyata, ekspor minyak sawit Indonesia sebagian besar masih berbentuk minyak sawit kasar (Crude Palm Oil). Salah satu alternatif untuk meningkatkan nilai tambah minyak kelapa sawit adalah membuat produk baru dengan basis minyak kelapa sawit. Hal ini dilakukan dengan cara mereaksikan (transesterifikasi) antara minyak kelapa sawit dengan sorbitol secara enzimatik untuk menghasilkan monoester. Monoester inilah yang memiliki sifat sebagai surfaktan.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan monoester melalui proses transesterifikasi antara minyak kelapa sawit dengan sorbitol dengan melakukan purifikasi terhadap produk menggunakan kolom kromatografi dan identifikasi terhadap produk menggunakan Thin Layer Chromatography (TLC). Selain itu, peneltion ini juga dilakukan untuk mendapatkan suhu transesterifikasi dan konsentrasi lipase terbaik untuk menghasilkan biosurfaktan. Penelitian ini dilakukan dengan tahapan reaksi transesterifikasi, purifikasi produk, identifikasi produk dan pengujian sifat produk yang dihasilkan sebagai biosurfaktan. Sifat biosurfaktan vang diuji adalah kemampuannya menurunkan tegangan permukaan, tegangan antar muka dan mempertahankan kestabilan emulsi.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor dan dua kali ulangan. Faktor pertama adalah suhu transesterifikasi terdiri dari tiga taraf, yaitu 40°C, 35°C dan 25°C. Faktor kedua adalah konsentrasi lipase dari Candida cylindracea yang terdiri dari dua taraf, yaitu 200 mg/ml dan 20 mg/ml.
Hasil analisis TLC menunjukkan bahwa senyawa yang terbentuk melalui proses transesterifikasi minyak kelapa sawit dengan sorbitol merupakan sorbitan monopalmitat, sorbitan monooleat, sorbitan monostearat dan sorbitan monolaurat (terlihat dari nilai Rf). Terbentuknya sorbitan monopalmitat dan sorbitan monooleat ada pada tiap-tiap produk yang dihasilkan dari kombinasi perlakuan yang berbeda-beda. Adapun sorbitan monostearat hanya ada pada produk yang mendapat kombinasi perlakuan 40°C-20 mg/ml, sementara sorbitan monolaurat hanya ada pada produk yang dihasilkan melalui kombinasi perlakuan 40°C-200 mg/ml. Surfaktan-surfaktan standar yang dipakai dalam penelitian ini adalah sorbitan monopalmitat, sorbitan monooleat, sorbitan monostearat dan sorbitan monolaurat. ...