Pengaruh Penambahan Hapten Asam Tartarat Terhadap Produksi Antiserum Babi pada Kelinci
View/ Open
Date
1992Author
Hidayat, Nilman
Girindra, Aisjah
Artika, I Made
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokimia, Jurusan Kimia, FMIPA, IPB Bogor, dari bulan Juni hingga Agustus 1992. Tujuan penelitian ini adalah untuk memban-dingkan produksi antiserum babi dari kelinci dengan penambahan hapten, mengisolasi dan memurnikan antiserum tersebut melalui tahap salting out, kromatografi penyaringan gel, dan kromatografi afinitas, menentukan aktivitas serum dan antibodi babi dengan imunodifusi ganda Ouchterlony dan imunoelektroforesis, serta menentukan berat molekul (BM) dan konsentrasi protein antiserum yang telah dimurnikan.
Produksi antiserum dilakukan dengan penyuntikan serum yang dicampur hapten asam tartarat 0.5% pada kelinci pertama dan penyuntikan serum saja pada kelinci kedua.
Berat molekul (BM) dan konsentrasi protein antiserum hampir sama dengan protein serum, yang
ditandai dengan pembentukan garis presipitasi di tengah antara sumur serum dan antiserum. Namun
setelah kromatografi afinitas terlihat bahwa BM dan konsentrasi protein fraksi IgG hasil penyuntikan
serum-hapten lebih besar dibanding serum, karena garis presipitasi terbentuk lebih dekat ke sumur
protein fraksi IgG.
Fraksi imunoglobulin (IgG) hasil kromatografi afinitas menghasilkan pita tunggal (monomer) dengan berat molekul 77222, yang diketahui dengan SDS-PAGE 8%.
Lengkung presipitasi dari fraksi albumin dan globulin hasil difusi serum dan antiserum babi jelas terlihat dengan metoda imunoelektroforesis.
Penambahan 0.25 inl hapten (asam tartarat 0.5%) kepada serum menghasilkan antiserum 2.5 kali lebih banyak dengan konsentrasi fraksi IgG sebesar 15.61 µg/ml, dibanding yang hanya disuntik dengan serum sebesar 6.18 µg/ml.
Collections
- UT - Chemistry [2295]
