dc.description.abstract | Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan komoditi hortikultura strategis di
Indonesia. Sebagai komoditas hortikultura, bawang merah memiliki arti penting bagi
perkembangan di Indonesia karena merupakan bahan baku pangan dan industri. Seiring
dengan peningkatan jumlah penduduk maka kebutuhan bawang merah akan terus
meningkat. Titik kritis yang memengaruhi kegiatan agribisnis bawang merah adalah
penyediaan varietas unggul dan benih bermutu dari varietas unggul tersebut, teknik
produksi yang lebih ramah lingkungan melalui pembenah tanah, irigasi, dan pengendalian
hama dan penyakit, serta penanganan pasca panen yang sesuai. Saat ini produktivitas
bawang merah nasional hanya sekitar 9.8 ton per ha. Kondisi tersebut menyebabkan bisnis
bawang tidak lagi terlalu menggiurkan bagi petani dikarenakan hasil yang tidak tinggi,
padahal resiko kegagalan sangat tinggi. Penyakit terbawa benih merupakan hal yang dapat
menyebabkan produksi berkurang dan sebaliknya biaya produksi yang tinggi akibat
pengendalian penyakit dengan pestisida yang tinggi. PKHT IPB telah menghasilkan
beberapa varietas unggul bawang merah yang memiliki produksi tinggi diantaranya Tajuk
dan SS Sakato yang mampu mencapai produktivitas 16 dan 28 ton per ha, jauh di atas ratarata nasional sebesar 9.8 ton per ha. Namun benih varietas-varietas baru ini belum tersedia
dalam jumlah banyak. Penyediaan benih bermutu dari varietas yang unggul merupakan
salah satu titik yang paling rawan. Selain dari produktivitas, masalah utama adalah terlalu
bergantungnya pasokan bawang merah nasional dari Jawa Tengah (Brebes dan sekitarnya)
dan Jawa Timur (Nganjuk dan sekitarnya). Hal ini mengakibatkan sering terjadi
kelangkaan bawang pada periode tertentu yang menyebabkan fluktuasi harga bawang
merah. Oleh karena itu perlu diperkuat sentra-sentra baru yang mampu berproduksi
terutama di luar musim panen di daerah Brebes dan sekitarnya untuk meningkatkan
stabilitas produksi.
Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan ketersediaan benih varietas unggul
bawang merah yang diproduksi dengan ramah lingkungan dan berkelanjutan,
meningkatkan produktivitas bawang merah, mengurangi biaya produksi dan
meningkatkan keuntungan agribisnis bawang merah. Tujuan khusus dari penelitian ini
adalah meningkatkan ketersediaan benih bermutu dari varietas unggul baru melalui: (1)
perakitan varietas unggul baru dan produksi benih varietas unggul baru (2) meningkatkan
teknologi budidaya bawang merah, khususnya benih secara presisi dan berkelanjutan (3)
dan diseminasi benih varietas unggul baru dalam rangka komersialisasi hasil riset. Adapun
sasaran dari penelitian ini adalah meningkatkan ketersediaan benih bermutu bagi petani,
peningkatan kualitas lingkungan di sentra produksi bawang merah melalui pengurangan
aplikasi pestisida, meningkatkan kesejahteraan petani melalui pengurangan biaya produksi,
dan meningkatkan daya saing bawang merah yang dihasilkan di sentra produksi. ... | |