dc.description.abstract | Renstra Penelitian IPB 2016-2025 mencakup lima bidang strategis yaitu: (1)
Pangan (2) Energi (3) Ekologi (4) Penanggulangan Kemiskinan (5) Biomedik. Topik
penelitian yang diusulkan menangani Bidang Fokus PRN 2020-2024 dan Renstra
Penelitian IPB untuk bidang strategis Pangan. Padi merupakan satu komoditas
utama dalam bidang strategis Pangan. Sejak tahun 2015 telah dibuat roadmap
penelitian dan pengembangan padi Green Super Rice (GSR) dan dilaksanakan
dengan hasil galur- galur harapan. Penelitian bertujuan memperoleh (1) varietas padi
green super rice (GSR) yang berdaya hasil tinggi, tahan hama penyakit utama padi,
toleran cekaman abiotik dan bermutu beras baik; (2) teknik budidaya optimal untuk
meningkatkan produktivitas >10 ton/ha. Kegiatan meliputi: (1). Pengembangan padi
GSR melalui perakitan yang didukung teknik kultur antera; (2) Penelitian optimasi
teknik budidaya padi GSR. Kegiatan direncanakan selama tiga tahun, mulai tahun
anggaran 2022/2023 sampai tahun anggaran 2024/2025. Rincian kegiatan disusun
berdasar tahun anggaran. Sesuai dengan proposal yang diajukan, pada tahun
anggaran 2022/2023 ini telah selesai dilaksanakan kegiatan: Uji adaptasi galur Set RL
di lima lokasi; Uji adaptasi galur Set M di dua lokasi; Percobaan pengujian ketahanan
hama Wereng Batang Coklat, ketahanan penyakit Hawar Daun Bakteri, ketahanan
penyakit Blas pada Set RL dan Set M; dan Percobaan pemupukan pada varietas
Bioemas; serta mempublikasikan satu paper di jurnal SABRAO Journal of Breeding
and Genetics. Hasil penelitian ialah sebagai berikut: (1). Pengujian di 5 lokasi pada
Set RL menunjukkan galur RL8, RL10, RL11 dan RL 12 merupakan genotipe
berpotensi hasil tinggi (> 10 t/ha) yang stabil dan beradaptasi luas menurut dua
parameter stabilitas, yaitu Finlay dan Wilkinson (1993) serta Eberhart dan Russel
(1966); (2). Hasil penelitian pada set M di dua lokasi menunjukkan terdapat galur-galur
DH dengan penampilan agronomi baik dengan jumlah gabah isi tinggi (164-241
butir/malai), bobot 1000 butir baik (25-27 g), dan potensi produktivitas tinggi (9-10
t/ha); (3). Pengujian dengan WBC menunjukkan pada set RL diperoleh galur-galur DH
dengan kriteria agak tahan, yaitu 5 galur terhadap biotipe 1, 5 galur terhadap biotipe
1 dan 2, serta 2 galur terhadap biotipe 1, 2, dan 3. Pada set M juga diperoleh galur
DH yang berespon agak tahan terhadap satu biotipe (biotipe 1) sebanyak 4 galur, dan
terhadap dua biotipe (biotipe 1 dan 2) sebanyak 4 galur DH; (4) Hasil uji HDB pada
set RL) diperoleh galur DH yang mempunyai ketahanan terhadap 2 patotipe HDB
(patotipe III dan IV) sebanyak 10 galur. Hasil uji HDB pada set M diperoleh galur DH
yang mempunyai ketahanan terhadap 2 patotipe HDB (patotipe III dan IV) sebanyak
12 galur; (5). Hasil uji Blast pada set RL diperoleh galur DH yang agak tahan sampai
tahan terhadap satu ras diperoleh sebanyak 5 galur, sedangkan terhadap dua ras
blast diperoleh sebanyak 2 galur DH. Hasil uji pada set M diperoleh galur DH yang
berespon tahan dengan kriteria agak tahan sampai tahan terhadap satu ras blast (ras
133) sebanyak satu galur, terhadap 2 ras blast (ras 033 dan 073) sebanyak satu galur,
terhadap 3 ras blast sebanyak 6 galur, terhadap empat ras blast (ras 033, 073, 133
dan 173) sebanyak 3 galur; (6). Perlakuan dosis pemupukan N lebih berpengaruh
terhadap peningkatan laju pertumbuhan tanaman dibandingkan perlakuan dosis
pemupukan P dan K. Pemupukan N dapat diberikan sebanyak 141% dari dosis
rekomendasi untuk meningkatkan produktivitas padi varietas Bioemas Agritan; (7).
Satu KTI telah diperoleh status Accepted di SABRAO Journal of Breeding and
Genetics (Rank Q2, SCIMAGO), saat ini dalam proses published (e-print). | |