| dc.description.abstract | Dikeluarkannya SK Menteri Perdagangan 274/Kp/X/86 mengenai pelarangan ekspor rotan No. mentah dan rotan setengah jadi, memberikan peluang sekaligus tantangan bagi kalangan industri rotan di Indonesia. Di lain pihak, negara-negara pengekspor barang jadi rotan seperti Filipina, Thailand, Singapura, Taiwan dan Hongkong yang sebelumnya mengimpor bahan baku rotan dari Indonesia akan mengalami kesulitan dalam pengusahaannya. Dengan demikian Indonesia harus mampu mengembangkan industrinya guna memenuhi permintaan barang jadi rotan internasional dan menggantikan tersebut di di pasaran kedudukan negara-negara atas. Hanya perlu diingat bahwa pemenuhan permintaan akan barang jadi rotan yang meliputi kuantitas, kualitas, harga dan selera untuk tiap-tiap negara pengimpor tidaklah sama. Dengan demikian kontinuitas pemasaran dan kepuasan konsumen harus menjadi perhatian utama.
Serangkaian pengumpulan data keperluan penelitian telah dilakukan ke lapangan untuk selama dua bulan dalam bulan Juli September 1989. Data yang diambil meliputi data pemasaran, data laporan keuangan dan data- data lain yang berhubungan dengan penelitian ini.
Ruang lingkup masalah yang diteliti adalah : (1) Industri barang jadi rotan bukan hanya perlu meningkatkan kuantitasnya, tetapi juga meningkatkan mutu. yang sesuai dengan negara konsumen, (2) dan desain Bagaimana transaksi penjualan, perluasan pemasaran dan strategi pemasaran dilakukan, (3) Bagaimana posisi keuangan dan perkembangan perusahaan yang bergerak dalam industri barang jadi rotan... | id |
