| dc.description.abstract | Program kredit produksi TRI yang bertujuan untuk membantu petani meningkatkan pendapatan melalui perbaikan teknologi produksi, pada kenyataannya belum berjalan seperti yang diharapkan. Hal ini ditunjukkan oleh adanya pengembalian kredit yang tidak lancar, sehingga terjadi tunggakan yang cukup besar. Data dari Kantor Pusat BRI menyatakan bahwa sampai dengan akhir Maret 1986, jumlah tunggakan kredit TRI telah mencapai Rp 16.05 milyar atau sekitar 2. 14 persen dari total plafon kredit.
Terjadinya tunggakan kredit TRI tersebut terutama di- sebabkan oleh pendapatan usahatani yang rendah. Oleh karena itu agar dapat menekan semaksimal mungkin atau mengatasi masalah tunggakan kredit TRI, perlu ditelaah terlebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahata- ni TRI baik yang merupakan faktor ekonomi mapun non ekonomi di tingkat petani peminjam (debitur).
Praktek lapangan yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapat- an usahatani TRI ini dilakukan secara studi kasus di Wilayah Kerja PG Gempol, Kabupaten Cirebon, terhadap 30 orang petani contoh. Untuk mengetahui hubungan antara peubah bebas dan peubah tak bebas dilakukan analisis regresi ganda, melalui uji hipotesis F dan t-student. Hasil analisisregresi menyatakan bahwa peubah total kredit produksi TRI, produktivitas tebu, dan rendemen berpengaruh positif nyataterhadap tingkat pendapatan usahatani TRI.
Sedangkan peubah penyuluhan teknis, frekuensi turut TRI, dan waktu pencairan kredit, tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata terhadap pendapatan usahatani TRI. | id |
