Show simple item record

dc.contributor.advisorPasaribu, Riza Aitiando
dc.contributor.advisorGaol, Jonson Lumban
dc.contributor.authorFarahdilllah, Reyhanniza Ekka
dc.date.accessioned2024-02-06T00:18:51Z
dc.date.available2024-02-06T00:18:51Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137640
dc.description.abstractBerdasarkan penelitian sebelumnya, Pesisir Desa Kaliwlingi, Kabupaten Brebes mengalami abrasi sepanjang 7 km dengan luas 186 hektar atau 30% dari luas abrasi di Kabupaten Brebes. Hal tersebut diakibatkan oleh adanya konversi lahan mangrove menjadi tambak yang dapat merusak lahan pantai. Peningkatan abrasi setiap tahun mendorong masyarakat peduli lingkungan melakukan kegiatan konservasi lahan mangrove untuk mengurangi abrasi dan akresi, disepanjang pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai threshold yang memisahkan mangrove dengan non-mangrove dan luasan mangrove. Penelitian ini menggunakan data citra Sentinel-2A dan data lapang hasi survei. Data satelit diolah dan dianalisis menggunakan algoritma Mangrove Vegetation Index (MVI). Simple random sampling digunakan untuk menentukan pengambilan titik lapang yang digunakan sebagai acuan klasifikasi kelas mangrove dan non-mangrove dari citra satelit. Uji akurasi algoritma MVI menggunakan matriks konfusi, dan koefisien kappa. Hasil penelitian menunjukan jenis mangrove di sekitar 4 stasiun penelitian adalah Avicennia marina, Avicennia alba, dan Rhizophora mucronata. Hasil pemetaan menggunakan algoritma MVI menunjukkan nilai threshold MVI mangrove berkisar antara 2,3 hingga 19,54, sementara nilai non-mangrove adalah <2,3 dan >19,54. Luasan mangrove dari tahun 2016 hingga 2022 mengalami peningkatan sebesar 27,62 ha. Uji akurasi algoritma MVI menunjukkan hasil yang baik dengan overall accuracy 86,81% dan koefisien kappa sekitar 0,73.id
dc.description.abstractBased on previous research, Kaliwlingi Village Coastal, Brebes Regency experienced abrasion along 7 km with an area of 186 hectares or 30% of the abrasion area in Brebes Regency. It happened due to the conversion of mangrove land into ponds that can damage coastal land. The increase in abrasion every year encourages people to care about the environment to carry out mangrove land conservation activities to reduce abrasion and accretion, along the coastal. This study aims to determine threshold value that separates class between mangroves and non-mangrove area, then estimate the changing area of mangrove. This study used Sentinel-2A imagery datas and survey field data. Satellite data processed and analyzed, was using the Mangrove Vegetation Index (MVI) algorithm. Simple random sampling used to determine the selection of field points used as a reference for classifying mangrove and non-mangrove classes from satellite images. Test the accuracy of the MVI algorithm used a fusion matrix, and a kappa coefficient. The results showed that the types of mangroves around 4 research stations were Avicennia marina, Avicennia alba, and Rhizophora mucronata. The mapping results used the MVI algorithm showed that the threshold value of mangrove MVI ranged from 2,30 to 19,54, while non-mangrove values were <2,30 and >19,54. The area of mangroves from 2016 to 2022 has increased by 27,62 ha. The MVI algorithm accuracy test showed good results with an overall accuracy was 86,81% and a kappa coefficient was 0,73.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePemetaan Perubahan Luasan Mangrove di Desa Kaliwlingi, Kabupaten Brebes, Jawa Tengahid
dc.title.alternativeMapping of Mangrove Area Changes in Kaliwlingi Village, Brebes Regency, Jawa Tengah Provinceid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAbrasionid
dc.subject.keywordMangroveid
dc.subject.keywordMVIid
dc.subject.keywordNon-mangroveid
dc.subject.keywordThresholdid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record