Show simple item record

dc.contributor.advisorSutakaria, Jusup
dc.contributor.advisorWidodo
dc.contributor.authorHidayat, Idat
dc.date.accessioned2024-02-05T03:51:20Z
dc.date.available2024-02-05T03:51:20Z
dc.date.issued1988
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137540
dc.description.abstractniversity Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bahan organik terhadap populasi Trichoderma viride dalam tanah dan kemampuannya untuk menekan viabilitas propagul Sclerotium rolfsii yang bertahan hidup dalam tanah. Uji kepatogenan propagul tersebut dilakukan terhadap kacang tanah. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Rumah Kaca Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai bulan September 1987. Pada penelitian ini digunakan tanaman uji kacang tanah yang ditanam dalam polybag, sedangkan inokulum yang diguna- kan berupa sklerotia Sclerotium rolfsii. Perlakuan meli- puti pemberian bahan organik (pupuk kandang), pemberian Trichoderma yiride, inkubasi sklerotia dalam tanah dan pe- lukaan tanaman. Pemupukan terdiri dari dua taraf yaitu di- pupuk dan tidak dipupuk; pemberian Trichoderma viride tiga taraf yaitu satu cawan petri, setengah cawan petri dan tanua Trichoderma viride; inkubasi sklerotia tiga taraf yaitu selama 3 hari, 14 hari dan 21 hari; pelukaan dua taraf yaitu dilukai dan tidak dilukai. Pelukaan dilakukan pada batang, dua sentimeter dari permukaan tanah. Kombinasi perlakuan bahan organik, pemberian Trichoderma viride dan inkubasi sklerotia dilakukan dalam pot yang telah. diisi ta- nah sebanyak dua kilogram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bahan organik tidak berpengaruh nyata terhadap antagonisme Tri- choderma yiride pada sklerotia Sclerotium rolfsii. Jumlah Trichoderma viride yang diberikan berpengaruh nyata terhadap kepatogenan sklerotia. Semakin banyak jum- lah Trichoderma viride yang diberikan, gejala yang ditim- bulkan oleh sklerotia Sclerotium rolfsii pada kacang tanah semakin rendah. Sklerotia yang tidak diberi perlakuan Trichoderma viride menimbulkan gejala yang paling tinggi. Perbedaan lama inkubasi sklerotia dalam tanah berpe- ngaruh nyata terhadap gejala yang ditimbulkan pada kacang tanah. Inkubasi sklerotia selama 21 hari paling baik dili- hat dari gejala penyakit yang timbul pada tanaman uji. Inkubasi sklerotia selama 3 hari menunjukkan serangan pa- ling tinggi. Pelukaan dapat mempercepat infeksi. Tanaman yang di- lukai menunjukkan gejala serangan yang lebih berat diban- dingkan dengan tanaman yang tidak dilukai….id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPengaruh Pupuk Kandang Terhadap Antagonisme Trichoderma viride Pers. Pada Sclerotium rolfsii Sacc. Di Dalam Tanah Dan Uji Kepatogenan Sklerotia Yang Diperlakukan Terhadap Kacang Tanahid
dc.titlePengaruh Pupuk Kandang Terhadap Antagonisme Trichoderma viride Pers. Pada Sclerotium rolfsii Sacc. Di Dalam Tanah Dan Uji Kepatogenan Sklerotia Yang Diperlakukan Terhadap Kacang Tanahid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record