Pengaruh pemberian ransum LNI/UW/C.03/E.01/7,77 berkadar protein 35 persen sebanyak 40, 60, 80 dan 100 persen berat biomassa terhadap pertumbuhan pascalarva udang windu ( Penaeus monodon Fabricius ) pada padat penebaran awal 75 ekor PL - 20 per meter persegi
View/Open
Date
1988Author
Lazuardi, Izmir
Akhmad, Sutomo
Raswin, M. M.
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian penulis adalah mencari diantara tingkat pemberian ransum LNI/UW/C.03/E.01/7,77 yang diuji yang dapat menghasilkan pertumbuhan dan kelangsungan hi- dup tertinggi pascalarva udang windu selama kurun waktu empat minggu pada kondisi penelitian penulis.
Penelitian dilaksanakan di Balai Budidaya Air Payau, Jepara, Jawa Tengah, dari tanggal 14 Agustus 1987 sampai 18 September 1987.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan klasifikasi satu arah, dengan empat perlakuan dan tiga ulangan untuk masing-masing perlakuan. Keempat perlakuan tersebut adalah tingkat pemberian ran- sum LNI/UW/C.03/E.01/7,77 sebanyak berturut-turut 40, 60, 80 dan 100 persen berat biomassa.
Udang uji yang digunakan adalah udang windu pada sta- dia perkembangan pascalarva-20 (PI-20), dengan berat awal individu rata-rata berkisar antara 4,21 dan 4,56 mg. Pa- dat penebaran awal yang digunakan adalah 75 ekor per meter persegi atau 24 ekor per wadah.
Wadah penelitian yang digunakan adalah dua belas buah tangki kayu, berukuran 80 x 40 x 40 cm³, yang bagian dalamnya dilapisi plastik. Wadah diisi sedalam 25 cm dengan air laut berkadar garam sekitar 25 permil. Media budidaya diaerasi terus-menerus, dan sehari sekali sisa pakan maupun kotoran udang dikeluarkan dengan cara menyifon dan mengganti media sebanyak sepertiga volume.
Ransum LNI/UW/C.03/E.01/7,77 yang digunakan berkadar protein 35 persen, berkandungan energi (digestible energy) 2721 kkal perkg ransum, dan berasio (kalori: protein) 7,77 kkal per gr protein. Ransum diberikan dalam bentuk pelet yang diremahkan, dalam jumlah yang sesuai dengan tingkat perlakuan, dan dengan waktu pemberian pukul enam sore dan dua belas malam setiap hari. Penyesuaian jumlah ransum terhadap berat biomassa udang uji dilakukan tujuh hari sekali…dst