| dc.contributor.advisor | Prartono, Tri | |
| dc.contributor.advisor | Effendi, Irzal | |
| dc.contributor.author | Bayanillah, Muhammad Gabriel | |
| dc.date.accessioned | 2024-02-04T00:44:23Z | |
| dc.date.available | 2024-02-04T00:44:23Z | |
| dc.date.issued | 2024 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137408 | |
| dc.description.abstract | Indonesia memiliki potensi budidaya laut yang tinggi, yang perlu dimanfaatkan dengan baik dan optimal. Salah satu komoditas budidaya laut yang memiliki potensi untuk dikembangkan adalah lobster (Panulirus spp), karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Pengembangan budidaya lobster memerlukan pemilihan dan penataan lokasi budidaya yang berdasarkan daya dukung dengan memperhatikan kondisi oseanografi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kesesuaian lokasi budidaya lobster berdasarkan parameter oseanografi di Teluk Lampung. Pengumpulan data oseanografi dilakukan di enam stasiun yang berbeda dan data tersebut dianalisis secara spasial dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS. Metode analisis melibatkan interpolasi dan klasifikasi spasial, serta overlay data pada semua parameter oseanografi untuk memberikan skor berdasarkan matriks kesesuaian. Hasil analisis ini menghasilkan peta spasial kesesuaian lokasi budidaya lobster. Berdasarkan peta kesesuaian tersebut, ditemukan bahwa luas area yang sangat sesuai untuk budidaya lobster sistem keramba jaring apung adalah sekitar 49.941,60 hektar, sementara area yang sesuai mencapai 109.051,46 hektar, sedangkan yang tidak sesuai mencapai 2.184,94 hektar. | id |
| dc.description.abstract | Indonesia has a high potential for marine aquaculture that needs to be utilized effectively and optimally. One of the marine aquaculture commodities with significant development potential is lobster (Panulirus spp), known for its high economic value. The cultivation of lobsters requires the careful selection and arrangement of cultivation locations based on their carrying capacity, taking into account oceanographic conditions. This study aims to determine the suitability of lobster farming sites based on oceanographic parameters in Lampung Bay. Oceanographic data collection was conducted at six different stations and the data was spatially analyzed using ArcGIS software. The analysis method involves spatial interpolation and classification, as well as overlaying data on all oceanographic parameters to give a score based on the suitability matrix. The results of this analysis produce a spatial map of the suitability of lobster farming locations. Based on the suitability map, it was found that the area that is very suitable for lobster cultivation of floating net cage systems is around 49,941.60 hectares, while the corresponding area reaches 109,051.46 hectares, while the unsuitable area reaches 2,184.94 hectares. | id |
| dc.description.sponsorship | Program Matching Fund Kedaireka Tahun Anggaran 2021, dengan tema “Pengembangan Lobster Aquaqulture Estate Berbasis Agromaritim 4.0” dalam rangka MBKM. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | Universitas IPB | id |
| dc.title | Kondisi Oseanografi dan Kesesuaian Lokasi Pengembangan Budidaya Lobster di Teluk Lampung | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| dc.subject.keyword | Keramba jaring apung | id |
| dc.subject.keyword | Kesesuaian budidaya | id |
| dc.subject.keyword | Lobster | id |
| dc.subject.keyword | Oseanografi | id |