Profil kadar air, regangan dan temperatur kayu yang berkepentingan dengan heating oven dan microwave oven
Abstract
Pengeringan kayu pada dasarnya merupakan usaha untuk meningkatkan mutu kayu sebagai bahan baku. Teknologi pengeringan telah berkembang pesat selama kurun waktu 20 tahun terakhir. Dimulai dari teknik pengeringan alami, kiln drying pada tahun 1980an dan berbagai teknik modifikasi yang telah dikembangkan para ahli untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Sebenarnya, masalah utama dalam proses pengeringan adalah kayu dapat mengalami cacat pada saat dikeringkan berupa retak, pecah permukaan, bowing, cuping dan cacat lainnya yang disebabkan oleh tegangan yang timbul karena adanya proses pengeluaran air dari kayu yang tidak seragam pada saat pengeringan. Baru-baru ini telah dikembangkan teknik pengeringan dengan memanfaatkan energi gelombang mikro yang diterapkan dalam microwave oven. Teknik ini diharapkan mampu memberikan solusi dengan mengeringkan kayu dalam waktu cepat dan tanpa menimbulkan cacat.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan profil kadar air, regangan, profil temperatur pada kayu gmelina (Gmelina arborea) dan kayu pinus (Pinus oocarpa) yang dikeringkan menggunakan heating oven dan micowave oven serta pengaruhnya terhadap cacat yang tejadi pada kayu yang dikeringkan.
Penelitian ini menggunakan papan dari jenis kayu pinus dan gmelina. Contoh uji berukuran 25 mm x 70 mm x 5 mm dibuat dari papan contoh berukuran 25 mm x 70 mm x 120 mm. Sejumlah papan contoh dioven menggunakan 2 alat yang berbeda yaitu heating oven dan microwave oven. Pengambilan contoh uji dari papan contoh yang dikeringkan menggunakan heating oven pada suhu 60°C dilakukan setiap 24 jam, sedangkan yang dikeringkan dengan microwave, contoh uji diambil setiap 5 kali pemanasan yang masing-masing selama 2 menit dengan jarak antar pemanasan 5 menit. Pemanasan pada microwave oven dilakukan selama 2 menit untuk menghindari lepasnya end coat akibat besarnya tekanan uap dari dalam kayu yang keluar melalui pori-pori kayu pada bidang cross section. Contoh uji dibagi menjadi 5 bagian dan diukur dimensi panjang awalnya, kemudian disayat menjadi 5 sayatan dan diukur dimensi panjang akhirnya serta ditimbang. Data kadar air dan regangan setiap sayatan digunakan untuk membuat profil kadar air dan regangan. Profil
temperatur dibuat berdasarkan data temperatur pada 5 titik ketebalan yang bebeda. Hasil penelitian ini menunjukkan microwave oven mampu mengeringkan kayu lebih cepat dari pada heating oven. Kecepatan tersebut berkisar antara 48 sampai 72 kali pada pinus dan 96 sampai 192 kali pada gmelina. Hal ini disebabkan pemanasan kayu menggunakan microwave oven berjalan dengan sangat cepat dan serempak di seluruh bagian kayu terutama pada bagian tengah kayu yang memiliki temperatur tertinggi, sedangkan pada heating oven pemanasan berjalan lambat dengan bagian tengah kayu memiliki temperature terendah. Tingginya temperatur bagian tengah pada kayu yang dikeringkan dengan microwave oven akan mempercepat penguapan air dari dalam kayu ke udara bebas.
Collections
- UT - Forestry Products [2327]